Kalau tidak mengudpate, mereka akan jauh tertinggal dari para siswa. Karena itulah, selalu saya bilang, guru harus selalu belajar, setiap hari, setiap saat. Bagi saya, kalau berhenti belajar, itulah saat di mana seorang guru tidak lagi pantas untuk belajar.
B. BAGAIMANA AGAR KITA BISA SELALU BELAJAR
Sekarang ini, sudah terlalu banyak kita diberikan akses untuk belajar. Tinggal bagaimana kita, apakah mau berusaha dengan keras untuk tetap belajar. Beberapa hal di bawah ini bisa kita lakukan untuk terus tetap belajar.
Pertama, kuliah lagi secara formal. Kuliah secara formal bagi saya adalah cara paling baik untuk kita terus belajar. Perkuliahan secara formal sudah didesain sedemikian rupa agar mampu mengembangkan keilmuan mahasiswa secara terstruktur. Yang penting kita mengikuti perkuliahan, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, aktif pada berbagai kegiatan, maka dengan sendiriinya keilmuan kita akan meningkat.
Selagi ada kesempatan dan biaya, selalu rencanakan kapan untuk bisa berkuliah formal. Kalau belum ada biaya, mulai menabung agar suatu saat nanti bisa berkuliah lagi.
Kedua, ikut seminar dan pelatihan. Jika perkuliahan dirasa membutuhkan waktu yang panjang, maka pilihan lain yang bisa kita ikuti untuk belajar adalah seminar dan pelatihan tentang tema-tema tertentu. Seminar dan pelatihan tentang mengajar dan berbagai keterampilan yang menyertainya, menulis, public speaking, manajemen sekolah, manajemen SDM sekolah, dan sebagainya.
Pilihlah keterampilan dan pengetahuan yang kita butuhkan sekarang untuk meningkatkan kualitas diri kita. Dan faktor-faktor pengembangan diri sekarang ini diperlukan bukan hanya untuk meningkatkan kualitas diri, tetapi juga, bagi guru yang termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), pengembangan diri ini diperlukan untuk kenaikan pangkat.
Ketiga, banyak-banyak membaca. Salah satu cara paling efektif untuk memperluas wawasan adalah membaca. Membaca apa saja; koran, majalah, buku, komik, buku pelajaran, buku non pelajaran, pokoknya membaca.
Salah satu tips agar membaca kita menjadi efektif adalah dengan membaca secara tematik. Misalnya dalam dua bulan ke depan kita akan membaca buku-buku, artikel, makalah, kolom, tentang belajar pada masa pandemi. Kita konsentrasi, fokus pada tema tersebut. Setelah kita baca, jangan lupa untuk meresume ataupun membuat tulisan baru dari hasil bacaan kita.
Dengan demikian, kita membaca, memahami, lalu menuliskan kembali. Ada pemahaman mendalam yang itu kemudian kita perdalam lagi dengan menulisnya. Maka pemahaman tersebut akan menginternal dan bisa kita keluarkan pada saat dibutuhkan.