Mohon tunggu...
Akbar Zainudin
Akbar Zainudin Mohon Tunggu... Human Resources - Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru Harus Lapar Prestasi

21 Agustus 2021   03:16 Diperbarui: 21 Agustus 2021   03:55 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENJADI GURU HARUS LAPAR PRESTASI.

(Bagian 8 dari 20 Tulisan untuk Buku Baru saya yang akan terbit September 2021, GURU HEBAT MAN JADDA WAJADAA

 

A. PENTINGNYA KEINGINAN BERPRESTASI

Salah satu hal penting yang harus dimiliki seorang guru adalah keinginan berprestasi yang tinggi. Keinginan berprestasi dalam berbagai bidang yang digeluti, baik akademik maupun nonakademik. Keinginan berprestasi ini penting karena prestasi besar lahir dari keinginan besar. Kalau tidak ada keinginan, bagaimana mungkin orang akan bisa berprestasi besar?

Sebuah prestasi pastinya lahir bukan kebetulan, tetapi hasil dari kerja keras, disiplin yang kuat, dan latihan yang terus menerus. Orang yang berprestasi pasti sudah melakukan berbagai upaya keras untuk mengembangkan dirinya secara baik.

Hampir bisa dipastikan, orang yang berprestasi mempunyai kebiasaan-kebiasaan baik yang mengarahkannya kepada kesuksesan. Kebiasaan-kebiasaan baik yang terus dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bagian dari sebuah proses kesuksesan.

Karena menjadi kebiasaan inilah, biasanya sebuah prestasi itu tidak terjadi hanya sekali. Orang berprestasi cenderung akan mengulang prestasinya, karena kebiasannya juga terus berulang.

David McClelland menyebutkan bahwa keinginan berprestasi adalah dorongan seseorang untuk mencapai suatu standar yang sudah ditetapkan. Standar dalam hal ini menyangkut pekerjaan dan berbagai aturan yang ada pada organisasi.

Terdapat tiga faktor yang menjadi dimensi pendorong orang untuk berprestasi, pertama adalah dorongan untuk memenuhi standar yang sudah ditetapkan, dorongan untuk menjadi juara, dan dorongan untuk selalu melakukan inovasi baru.

Sebagai seorang guru, standar yang ditetapkan di antaranya adalah pencapaian prestasi kelas yang kita asuh. Prestasi kelas adalah bagaimana mampu mengelola belajar mengajar dengan baik sehingga murid-murid mendapatkan layanan belajar mengajar dan mampu mengembangkan potensi yang mereka miliki. Bahkan kalau bisa, selalu bisa bekerja di atas rata-rata orang.

Keinginan berprestasi juga tercermin pada keinginan untuk mengerjakan sesuatu secara lebih baik. Setiap hari, bagaimana guru bisa mengajar lebih baik dibandingkan sebelumnya. Selalu melakukan sesuatu secara inovatif. 

Inovasi ini ditunjukkan dalam berbagai bidang dan pekerjaan. Mengajar tidak lagi sekadar mengajar, tetapi selalu menggunakan inovasi baru yang dibutuhkan. Membuat program sekolah juga tidak lagi sekadar membuat kegiatan, tetapi selalu mengembangkan hal-hal inovatif untuk berbagai program sekolah.

Dimensi ketiga dari keinginan berprestasi adalah keinginan untuk menjadi juara dan mencapai kesuksesan dalam berbagai hal. Sukses dalam mengembangkan potensi dirinya dengan baik. Sukses dalam berbagai kejuaraan, kompetisi, dan program-program yang diselenggarakan baik di lokal sekolah, daerah, maupun tingkat nasional.

Keinginan berprestasi tinggi yang akan mendorong kita untuk bersemangat bekerja, mengajar, dan menjalani hidup. Hidup tidak lagi sekadar menjalani rutinitas mengajar, tetapi selalu mengejar prestasi setiap hari.


B. BERLATIH MEMUNCULKAN KEINGINAN BERPRESTASI

Keinginan berpretasi itu memang harus terus dipupuk dan dilatih agar terus tumbuh dan tumbuh. Seperti disebutkan di atas, kalau orang sudah pernah berprestasi berarti tahu cara berjuang untuk menang. Ketika hal itu menjadi kebiasaan, maka dalam kehidupannya di manapun berada akan membawa kebiasaan sukses ini.

Bagaimana agar keinginan berprestasi itu selalu ada dalam diri kita? Beberapa hal ini bisa untuk terus kita latih:

Pertama, petakan kemampuan diri sendiri. Kita tidak bisa menjadi apa saja dan siapa saja. Sumber daya dan energi kita terbatas. Karena itu kita harus memilih dan fokus dengan kelebihan yang kita miliki. Mulailah dari hobi yang kita miliki, fokus untuk kembangkan diri di sana.

Kalau kita punya hobi di literasi baca tulis, kembangkan kemampuan untuk menulis, sampai benar-benar mahir. Membuat majalah dinding, menlis di blog, menulis di koran dan majalah, pokoknya kembangkan sampai benar-benar mahir menulis.

Kalau kita punya hobi membuat materi dan media pembelajaran menggunakan aplikasi Powerpoint misalnya, terus kembangkan sehingga kita benar-benar mahir. Begitu juga kalau kita punya hobi dan kemampuan dalam seni, olah raga, sains, bahasa, dan sebagainya, kembangkan secara maksimal.

Petakan kelebihan yang kita miliki, lalu kembangkan secara maksimal.

Kedua, punya target prestasi yang ingin diraih. Setiap tahun, kita harus punya target prestasi apa yang akan kita raih pada tahun ini. Target-target itu kita tuliskan dan kita berupaya secara maksimal untuk mencapainya.

Target membuat majalah dinding, mengikuti lomba antarsekolah, lomba tingkat nasional, dan sebagainya. Setiap tahun kita punya target pribadi dan juga target sekolah yang mesti dicapai.

Ketiga, disiplin berlatih terus menerus. Kalau kita ingin keterampilan yang kita miliki meningkat, tidak ada cara lain kecuali kita berlatih terus menerus secara konsisten. Sebuah keterampilan tidak bisa hanya sekadar dimengerti, tetapi harus dilatih terus menerus secara konsisten.

Ingin terampil menulis, ya latihan menulis setiap hari. Ingin terampil berbahasa Inggris, tidak ada cara lain kecuali mempraktikan berbahasa Inggris setiap hari. Ingin terampil dalam olah raga, tidak ada cara lain kecuali berlatih keras setiap hari.

Apapun keterampilannya, yang membuatnya akan terus terasah adalah latihan, latihan dan latihan.

Keempat, berani tampil dan mengikuti perlombaan. Hasil karya kita harus berani kita tampilkan agar menumbuhkan kepercayaan diri yang kuat. Selain itu, ikutilah berbagai perlombaan, baik tingkat daerah maupun nasional.

Memang mengikuti berbagai perlombaan ataupun kejuaraan tidak selalu menjamin akan menang. Tetapi mengikuti perlombaan akan membuat kita mendapatkan pengalaman yang sangat dibutuhkan untuk membangun percaya diri. Semakin banyak pengalaman, semakin percaya diri kita. Itulah yang akan membuat keterampilan kita semakin terasah.

Apalagi kalau kita mampu memenangkan berbagai lomba dan penghargaan, akan sangat meningkatkan percaya diri kita. Kepercayaan diri meningkat, keterampilan meningkat, prestasi juga lambat laun akan semakin meningkat.

Kelima, belajar dari orang-orang sukses pada bidang yang diminati. Salah satu cara belajar yang paling cepat adalah belajar langsung dari orang-orang sukses pada bidang yang kita minati.

Kalau mau jadi penulis hebat, belajar dari penulis sukses. Kalau mau jadi olahragawan hebat, belajar dari olahragawan sukses. Kalau mau jadi seniman hebat, belajarlah dari seniman sukses. Kalau mau jadi guru hebat, belajarlah dari para guru yang sudah sukses.

Kalau keinginan berprestasi ini bisa kita timbulkan dalam diri kita, maka setiap hari kita akan bergairah menjalani hidup. Apapun tantangan dan rintangan yang harus kita hadapi, tidak akan pernah menghentikan kita untuk maju.

Yang ada dalam pikiran kita adalah bagaimana esok hari bisa mencapai prestasi yang lebih baik, lebih baik, dan lebih baik lagi.

Guru hebat adalah guru yang berprestasi. Wahai teman-teman guru, sudah lapar prestasi belum hari ini?

Bekasi, 21 Agustus 2021

AKBAR ZAINUDIN, 

Mentor Menulis, Penulis Buku Man Jadda Wajada. Bisa dihubungi di IG: @akbarzainudin, YouTube: Akbar Zainudin, TikTok: AkbarZainudinMJW, Email: akbar.zainudin@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun