Keyakinan positif semacam ini yang pada akhirnya membuat energi dan semangat saya setiap hari selalu terbangun. Kalau sudah semangat terbangun, tidak ada yang bisa mengalahkan kita. Jadi sebenarnya, selama ini yang membuat kita mundur, kalah, dan gagal faktornya bukan dari luar diri kita. Semua berasal dari dalam diri kita. Kita kalah melawan kemalasan. Sekali kita mampu melawan kemasalan, semua pada akhirnya akan menjadi baik.
Selain malas, hal lain yang juga menghalangi kita bekerja keras adalah karena kita tidak punya target. Kalau kita tidak punya target, rentetannya banyak; kita tidak punya rencana hari itu harus berbuat apa, kita tidak tahu tujuan dari apa yang kita kerjakan, yang penting hari itu hanya menghabiskan waktu dengan berbagai kesibukan.
Akibatnya, hidup kita tidak pernah bisa menghasilkan sesuatu karena tidak ada yang akan kita capai. Harus punya target, dalam bekerja, dalam bidang akademis, dalam hal pengembangan diri, keuangan, keluarga, dan sebagainya. Target-target itu yang akan mengarahkan hidup dan masa depan kita.
Dan, jangan sampai malas ini menjadi kebiasaan. Kita akan kesulitan sepanjang hidup kalau kemalasan menjadi kebiasaan. Kalau sudah ada tanda-tanda bahwa malas ini kok lama-lama menjadi biasa, kita tidak lagi merasa risih dengan kemalasan kita, itulah tanda-tanda bahaya. Harus segera kita lawan. Tekadkan untuk bangkit melawan kemalasan.
B. TIGA DIMENSI KERJA KERAS
Kalau sudah bisa mengalahkan kemalasan kita, apa yang bisa kita lakukan untuk bekerja keras. Ada 3 hal yang menjadi indikator kerja keras dalam hidup kita.
Indikator pertama dari kerja keras adalah bukan asal sibuk, tetapi sibuk yang produktif. Kita punya 24 jam sehari, jangan sampai kita menghabiskan hari-hari kita hanya asal kerja, hanya asal sibuk, yang penting bisa melewati hari ini. Terlihat sibuk setiap saat, seakan-akan tidak ada waktu luang, ternyata sebenarnya tidak menghasilkan apa-apa. Itu artinya asal sibuk, tetapi tidak produktif.
Lalu, produktif itu seperti apa? Ciri pertama dari produktif adalah menghasilkan karya. Bisa tulisan, buku, hasil pekerjaan, laporan, produk, jasa, dan berbagai hal lain. Ada hasilnya. Kalau kita bekerja setiap hari tidak ada yang kita hasilkan, berarti kita belum produktif.
Ciri kedua yang dinamakan produktif adalah menghasilkan uang. Kalau apa yang kita kerjakan tidak menghasilkan uang, maka harus ada hal lain yang dihasilkan. Itulah ciri ketiga dari produktif, yaitu menghasilkan hal-hal yang bermanfaat. Bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Itulah tiga ciri dari kerja yang produktif. Produktifkan diri kita. Hasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Indikator kedua dari kerja keras adalah totalitas. Kalau bekerja, harus total. Tidak boleh setengah-setengah. Full Energy. 100% kekuatan. Kalau mengerjakan sesuatu, harus dikerjakan dengan kekuatan penuh.