Mohon tunggu...
Akbar Zainudin
Akbar Zainudin Mohon Tunggu... Human Resources - Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru, Teladan Siswa

16 Agustus 2021   07:16 Diperbarui: 16 Agustus 2021   07:20 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Kelas. Sumber: Pixabay

Misalnya, kita menasehatkan kesabaran kepada murid-murid pada saat mereka kesulitan dalam mengerjakan sesuatu, atau saat menerima ujian. Pada suatu saat nanti, kita akan merasakan hal yang sama. Ujian buat kita, apakah kita sabar dalam menghadapi kesulitan dan saat menerima ujian, atau tidak.

Apa yang kita katakan, akan kembali. Maka lakukan apa yang kita katakan.

Ketiga, walaupun tidak terlihat, jangan pernah tergoda menciderai amanah yang sudah diberikan kepada kita. Selalu ada godaan untuk menciderai amanah berupa jabatan, uang, dan kekuasaan. Godaan menggunakannya untuk kepentingan pribadi di luar kepentingan sekolah, atau bahkan lebih buruk; memperkaya diri sendiri.

Kalau kita diberikan suatu jabatan ataupun kepanitiaan, lakukan dengan sebaik-baiknya. Kepercayaan yang sudah diberikan harus dijawab dengan kerja keras dan kesungguhan. Tidak mudah meraih kepercayaan orang. Karena itu, pada saat orang percaya, harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Jika diberikan kepercayaan mengelola keuangan, harus dipastikan bahwa uang sekolah dipisahkan penyimpanan dan penggunaannya dari keuangan pribadi. Jangan sampai campur aduk. Sudah banyak berita dari berbagai sekolah tentang penyalahgunaan uang BOS, uang bantuan, uang SPP, uang tabungan, dan berbagai uang setoran murid untuk kepentingan pribadi.

Sekali kita menciderai kepercayaan orang, akan sulit orang percaya dengan kita. Bahkan bukan hanya untuk jangka pendek, akibatnya bisa berlaku sepanjang hidup kita.

Karena itu, jagalah amanah yang diberikan kepada kita sebaik-baiknya. Jangan pernah menciderainya.

Keempat, apa yang kita janjikan, kerjakan. Jangan terlalu mudah menjanjikan sesuatu, kalau kita tahu bahwa kita sulit untuk menunaikan janji tersebut. Kata orang, janji adalah hutang yang harus dilunasi. Sekali kita ingkar akan janji, maka berikutny akan sulit dipercaya.

Kita cenderung berjanji, sengaja ataupun tidak sengaja, untuk meyakinkan orang, termasuk murid-murid kita. Terkadang janji itu tidak sengaja kita keluarkan. Namun demikian, kalau janji itu sudah terucap, pantang untuk ditarik kembali. Apapun yang terjadi, janji itu harus dilaksanakan dengan segala konsekuensinya.

Misalnya, kita menyuruh murid-murid belajar dan menjanjikan bahwa yang dapat nilai terbaik akan mendapatkan hadiah. Jangan sampai setelah mereka belajar dengan penuh sungguh-sungguh, pada saatnya kita memberikan hadiah kita pura-pura lupa ataupun "ngeles" dengan berbagai alasan.

Murid-murid mungkin akan diam saja atau tidak berani memprotes. Tetapi hal itu akan terus menjadi catatan dalam pikiran mereka, bahwa guru ini tidak bisa dipercaya. Menjanjikan sesuatu lalu mengingkarinya. Dan itu akan membekas terus selama mereka menjadi murid, apalagi kalau hal itu berulang dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun