GURU, TELADAN SISWA
(Bagian 3 dari 20 Tulisan untuk Buku Baru saya, GURU HEBAT MAN JADDA WAJADA)
A. GURU ITU SEPERTI KACA BAGI MURID-MURID
Apa yang kita lakukan, itulah yang murid-murid kerjakan. Murid-murid melihat kita dengan terang benderang. Gerak gerik dan perilaku kita, sadar atau tidak, akan selalu terlihat oleh mereka.
Ini sudah konsekuensi dari profesi yang kita geluti, guru. Kalau profesi lain, mungkin tidak akan disorot keteladanannya seperti kita. Tetapi sebagai guru, tindak-tanduk kita menjadi sorotan oleh banyak orang.
Namanya juga guru, ada yang menyingkatnya dari bahasa Jawa, digugu lan ditiru. Artinya diikuti dan diteladani. Apa yang dikatakan dan dilakukan guru, akan diikuti oleh murid-muridnya.
Mirip-mirip dengan Nabi. Guru memang mengemban tugas kenabian untuk menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai kebenaran, khususnya kepada murid-muridnya.
Bagaimana mungkin seorang guru mampu menyebarkan dan memberi nilai-nilai kebaikan apabila nilai-nilai itu tidak ada dalam dirinya? Apa yang akan diberikan?
Ibarat sebuah powerbank. Sebelum mampu memberi energi kepada HP yang dicharga, suatu powerbank harus diisi listrik (dicharge) terlebih dahulu. Kalau isinya habis, tidak bisa untuk men-charge HP.
Begitu juga guru, diri kita mesti diisi dengan nilai-nilai dan kebiasaan baik kalau kita ingin menyebarkan kebaikan tersebut kepada murid-murid kita. Kalau nilai-nilai kebaikan itu tidak ada dalam diri kita, bagaimana mungkin kita akan memberikannya kepada murid-murid kita?