HARAPAN PARA TUNANETRA
[caption id="attachment_250321" align="aligncenter" width="576" caption="Para Tunanetra Sedang Belajar Musik "][/caption]
Jum’at kemarin, saya sharing semangat motivasi Man Jadda Wajada di hadapan para penyandang tunanetra yang dibina oleh Yayasan Mitra Netra, Jakarta. Bertempat di sebuah rumah yang cukup luas, Yayasan Mitra Netra menjadi yayasan sosial yang membantu para penyandang tunanetra mengembangkan diri, terutama dalam hal pendidikan.
Mengapa fokus dalam hal pendidikan, menurut Pak Bambang, Direktur dan salah seorang pendiri yayasan, pendidikan menjadi hal paling penting bagi tunanetra, karena dengan pendidikanlah mereka bisa mengembangkan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Tanpa pendidikan dan keterampilan, hidup mereka akan jauh lebih terpuruk di tengah keterbatasan yang mereka miliki.
Karena itulah, dengan 5 orang temannya, berbekal semangat Man Jadda Wajada, Pak Bambang mendirikan Yayasan Mitra Netra pada tahun 1991. Modalnya hanya visi besar menjadikan para penyandang tunanetra mampu memanfaatkan hidupnya dengan baik.
[caption id="attachment_250322" align="aligncenter" width="432" caption="Semangat Belajar Tiada Henti "]
Inspirasi Pak Bambang datang dari kehidupannya yang jauh lebih sulit dan berbeda pada saat SMA dia harus kehilangan kedua penglihatannya. Saat melihat, berbagai fasilitas dengan mudah didapatkan, tetapi saat menjadi tunanetra, kesulitan semakin banyak menerjang.
Tetapi Pak Bambang tidak putus asa, ia meneruskan kuliah di IKIP Jakarta (Sekarang UNJ), dan berhasil menamatkan kuliah walau penuh perjuangan. Habis itu mengajar di salah satu SLB dan menjadi guru PNS. Semua kesulitan hidup inilah yang mengilhami Pak Bambang mendirikan Yayasan Mitra Netra.
[caption id="attachment_250323" align="aligncenter" width="576" caption="Perpustakaan Buku Braille"]
Menurutnya, para tunanetra ini seharusnya sekolah dan kuliah di tempat biasa seperti orang lain, dan bukan di SLB. Kurikulum dan standar SLB lebih rendah dibandingkan dengan sekolah biasa, sehingga outputnya juga lebih rendah.
Karena itulah, Yayasan Mitra Netra fokus terutama dalam penyediaan bantuan fasilitas pendidikan dan pengajaran bagi penyandang tunanetra. Di yayasan ini, terdapat perpustakaan huruf Braille, fasilitas cetak buku Braille, kursus mengetik manual, dan juga kursus mengetik 10 jari di komputer, laboratorium internet, latihan musik dan keterampilan, dan banyak lagi faktor pendukung lainnya. [caption id="attachment_250324" align="aligncenter" width="576" caption="Buku Braille"]
Salah satu yang menarik saya tentu saja fasilitas laboratorium internet di mana para tunanetra belajar komputer dasar, komputer lanjutan, dan juga bagaimana memanfaatkan internet. Mereka tidak membaca dengan mata, tetapi mereka membaca dengan telinga dan jari. Setiap komputer diberikan aplikasi “bicara” sehingga apapun yang ditulis dan dibuka bisa didengar lewat speaker. Karena itulah, mereka bisa berkirim email dengan berbagai kalangan, membaca berita, dan mencari informasi yang mereka butuhkan di internet.
[caption id="attachment_250325" align="aligncenter" width="576" caption="Rekaman Audio Book"]
Sekitar 20 orang kita “reriungan”, ngobrol tentang hidup dan harapan masa depan di sebuah saung tempat para tunanetra belajar banyak hal. Di tempat ini mereka belajar musik, keterampilan, dan juga mendengarkan berbagai ceramah, kuliah, dan juga motivasi dari berbagai kalangan
[caption id="attachment_250326" align="aligncenter" width="576" caption="Belajar Komputer dan Internet"]
Saat saya bertanya kepada mereka apa yang menjadi harapan dan impian mereka di masa depan, saya cukup surprise mendengarkan harapan mereka yang tinggi, tidak kalah dengan orang yang bisa melihat secara nyata. Beberapa dari mereka mentargetkan lima tahun ke depan sudah kuliah, bahkan beberapa dari mereka ingin melanjutkan kuliah S2 di luar negeri.
Memang, mereka mungkin berbeda dengan pandangan banyak orang tentang tunanetra, para tunanetra ini dididik untuk bisa menulis di komputer, berinternet ria, dan menikmati pendidikan layaknya orang yang bisa melihat secara normal. Mereka sekolah bukan di SLB, tetapi di sekolah biasa, dan kuliahnya juga di kuliah umum. Yayasan Mitra Netra membantu dengan fasilitas belajar berupa perpustakaan, internet, dan converter dari huruf biasa ke huruf Braille.
Dua hal yang saya pelajari dari mereka, pertama bahwa Tuhan memberikan kelemahan pasti ada kelebihan lain yang dimiliki. Tinggal bagaimana kita menggali dengan baik. Dan kedua, kelemahan tidak boleh menjadikan kita lemah. Kelemahan bukan alasan kita untuk mundur. Itulah semangat Man Jadda Wajada. Kita pasti BISA.
[caption id="attachment_250327" align="aligncenter" width="432" caption="Di depan Yayasan Mitra Netra Jakarta "]
Untuk Anda yang mau jadi relawan, bisa menghubungi Yayasan Mitra Netra, Jl. Gunung Balong II no. 58, Lebak Bulus III Jakarta Selatan. Phone 021-7651386. Anda bisa menjadi pendamping para tunanetra, menuliskan buku menjadi huruf braille, mengajar keterampilan, dan berbagai hal lain yang bermanfaat buat mereka. Info lengkap di www.mitranetra.or.id
Salam man jadda wajada,
AKBAR ZAINUDIN
Penulis buku best seller Man Jadda Wajada dan Berwirausaha Modal Man Jadda Wajada
Ngobrol di TWITTER @akbarzainudin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H