Mohon tunggu...
Akbar Zainudin
Akbar Zainudin Mohon Tunggu... Human Resources - Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kiat Menulis Skripsi (Bag 2): Niat dan Tekad yang Kuat

7 Oktober 2014   13:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:05 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dorongan dari Luar (Eksternal)

Selain motivasi dari dalam diri sendiri, kita menulis skripsi biasanya juga terdorong oleh banyak faktor di sekeliling kita. Jadikan semuanya sebagai faktor yang memotivasi kita agar segera menyelesaikan skripsi.

Faktor pendorong utama menyelesaikan skripsi adalah wujud bakti kepada orang tua. Selama ini, orang tua begitu sayang kepada kita, mendidik mulai dari kecil hingga dewasa. Sekaranglah saatnya menunjukkan bakti kepada orang tua dengan segera menyelesaikan skripsi, yang artinya juga menyelesaikan studi sarjana. Orang tua pasti akan sangat bangga jika kita mampu menjadi sarjana.

Bayangkan wajah gembira mereka saat menyaksikan kita dipanggil untuk dipakaikan toga oleh rektor. Bayangkan mereka meneteskan air mata bahagia saat kita berfoto dengan mereka memakai baju sarjana dengan toga dan ijazah di tangan. Itulah tugas kita, membahagiakan kedua orang tua yang selama ini telah bersusah payah mendidik dan membiayai pendidikan kita.

Faktor pendorong lain menyelesaikan skripsi adalah menyenangkan orang-orang yang kita sayangi. Calon mertua dan calon pasangan adalah salah satunya. Mereka tentu mengharapkan kita bisa segera selesai agar bisa segera pula melangsungkan tahap berikutnya dari sebuah hubungan; menikah. Biasanya, menikah itu menunggu kita lulus, walaupun ada juga yang sudah menikah sebelum menjadi sarjana. Tentu saja kebahagiaan itu akan semakin lengkap kalau kita bisa menikah dan sudah menyandang gelar sarjana.

Saudara-saudara, terutama adik kita juga akan senang kalau kita segera bisa menjadi sarjana. Di samping menjadi motivasi buat mereka agar segera mengikuti jejak kakaknya, juga mereka lebih tenang karena kakaknya setelah ini tidak lagi meminta uang dari orang tua sehingga bergantian untuk biaya mereka kuliah. Bahkan, kalau sudah bekerja, kakaknya tentu bisa menambah uang saku mereka.

Faktor lain yang mendorong segera menyelesaikan skripsi adalah agar kita tidak lagi membayar uang semester. Setiap tahun kita membayar uang semester, bahkan saat kita sudah tidak lagi masuk kuliah dan menyisakan skripsi juga masih membayar uang semester. Tekadkan untuk selesai agar kita tidak lagi membayar uang semester. Katakan STOP untuk membayar semester, dan segera selesaikan skripsi yang tertunda.

Tuntutan lain yang bisa menjadi motivasi menyelesaikan skripsi dengan segera adalah agar kita mampu bersaing dengan para pencari kerja yang lain. Salah satu persyaratan kerja adalah mencantumkan ijazah terakhir. Kalau kita belum sarjana, maka ijazah terakhir kita adalah SMA, yang berarti level kita di bawah para pencari kerja yang sarjana. Kalau itu terjadi, kita akan kesulitan bersaing dengan yang lain.

Di era kompetisi yang keras ini, pengakuan dalam bentuk apapun, apalagi ijazah sarjana, akan sangat berguna. Apalagi kalau ijazah kita dari perguruan tinggi yang cukup diperhitungkan, maka akan menjadi nilai tambah yang membantu keunggulan bersaing kita.

Masih belum termotivasi juga untuk segera menyelesaikan skripsi? Sungguh terlalu!

Salam Man Jadda Wajada,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun