Mohon tunggu...
Akbarunnajmi Fadhlan Noor
Akbarunnajmi Fadhlan Noor Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030085 ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Suka makan seafood

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Liburan Idul Fitri bersama Keluarga

17 April 2024   15:49 Diperbarui: 17 April 2024   15:52 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokumentasi pribadi

Momen hari raya Idul Fitri adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh Sebagian besar masyarakat Indonesia yang beragama islam. Sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan tradisi mudik untuk bisa berkumpul bersama keluarga mereka masing-masing. Ada banyak cara untuk mengisi kebersamaan di hari raya Idul Fitri, mulai dari makan bersama, halal bi halal, reuni, serta jalan-jalan bersama keluarga. Momen Idul Fitri ini pula yang merekatkan tali silaturahmi antara sesama umat islam maupun non islam. Ada keberkahan di dalam bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri sehingga semua umat muslim bisa merayakannya dengan penuh sukacita.

Setelah hari raya Idul Fitri selesai, banyak keluarga yang memanfaatkan waktu libur mereka untuk jalan-jalan menikmati waktu kebersamaan sebelum Kembali melakukan aktifitas masing-masing seperti bekerja, sekolah, dan lain-lain. Keluargaku termasuk yang memanfaatkan waktu libur untuk jalan-jalan mengunjungi beberapa destinasi wisata yang ada di daerah kami yakni kotabaru Kalimantan Selatan. Pada hari ke-7 bulan syawwal aku bersama keluarga melakukan perjalanan yang sangat menyenangkan. Kami mengunjungi beberapa destinasi yang ada di daerah kotabaru Kalimantan Selatan. kami melakukan perjalanan dari pukul 08.00 sampai pukul 22.00 WITA. . 

Destinasi pertama yang kami kunjungi yakni Pantai Teluk Tamiang. Pantai Teluk Tamiang berada di Desa Teluk Tamiang, Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Jarak tempuh kesana dari ibu kota kabupaten yakni kurang lebih 3 jam perjalanan. Pasir putih dan birunya laut menjadi andalan bagi para wisatawan di sana. Ketika sampai di Teluk Tamiang saya melihat banyak sekali tenda-tenda berjejer di bibir pantai Teluk Tamiang hingga di bukit Teluk Tamiang sana. Di Teluk Tamiang juga ada permainan banana boat serta snorkeling yang membuat pengunjung berbondong-bondong mengantri untuk permainan tersebut.

sumber gambar: dokumentasi pribadi
sumber gambar: dokumentasi pribadi
Setelah dari Pantai Teluk Tamiang kami pun lanjut ke destinasi selanjutnya yakni bukit Mamake. Bukit Mamake ini terletak di desa Sarang Tiung sekitar 11 km dari pusat ibu kota Kabupaten Kotabaru. Udaranya yang sejuk dan pemandangan yang indah dikelilingi pegunungan dan lautan yang luas sangat mengagumkan, sehingga dapat menarik pengunjung.  Di bukit Mamake pengunjung juga  bisa mencoba Paralayang yang dapat memicu adrenalin. 

sumber gambar: dokumentasi pribadi
sumber gambar: dokumentasi pribadi

Setelah puas di bukit Mamake kami pun melanjutkan perjalanan ke Wisata selanjutnya yakni wisata hutan Meranti. Wisata hutan Meranti tidak kalah indahnya dari bukit Mamake. Selain keindahan alam yang menakjubkan, di wisata hutan Meranti kita bisa berinteraksi dengan satwa disana seperti rusa, merpati, dan juga kelinci. Menurut pak Kholil selaku kordinator wisata hutan Meranti, "ada 3 jenis rusa di sana, yakni rusa tutul 9 ekor, rusa timur 12 ekor, rusa sambar 12 ekor, total keseluruhan ada 33 ekor rusa , 100 ekor kelinci dan 200 ekor merpati" tutur beliau saat saya wawancarai di tempat. 

Selain 3 hewan tersebut, kita juga bisa melihat berbagai macam satwa lainnya seperti: kancil, monyet, ular, burung Enggang, dan burung Nuri. Kata pak Khairus Saleh selaku dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian " hewan-hewan disini telah di cek Kesehatannya setiap bulan, jadi tidak perlu khawatir akan Kesehatan satwa di sini". Di puncak hutan Meranti pula ada pemandangan yang tak kalah indah dari bukit mamake sebelumnya, di tambah lagi dengan spot foto yang telah tersedia di sana. Ujar pak Kholil, "jumlah pengunjung di hutan Meranti semakin hari semakin bertambah,terutama di hari-hari libur dan saat liburan Idul Fitri meningkat signifikan".

sumber gambar: dokumentasi pribadi
sumber gambar: dokumentasi pribadi

Setelah mengunjungi tempat-tempat wisata, kami juga bersilaturrahmi dengan seorang ulama kharismatik yang dikenal dengan sebutan Kai Busu atau Guru Mufran yang berada di Desa Pantai, Kelumpang Selatan, kabupaten Kotabaru. Guru Mufran juga dikenal dengan sebutan Wali Bujang. Kewalian beliau sudah banyak diketahui oleh masyarakat Kotabaru khususnya dan masyarakat Kalimantan Selatan pada umumnya. Banyak tokoh-tokoh seperti kepala daerah, pejabat publik dan para habaib serta  alim ulama yang mengunjungi beliau. Ketika kami sampai di tempat beliau, kami di suguhkan secangkir teh hangat sambil mendengarkan cerita dari beliau pada masa lalu.

sumber gambar: dokumentasi pribadi
sumber gambar: dokumentasi pribadi

Guru Mufron atau Kai Busu atau  Wali Bujang biasa masyarakat menyebutnya, merupakan salah satu murid dari ulama terkenal di Kalimantan Selatan yaitu  Muhammad Zaini Abdul Ghani atau lebih populer dengan sebutan Guru Sekumpul atau Guru Ijai.  Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Tanah Banjar yaitu Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari. 

Selama hidupnya  Guru Sekumpul aktif dalam mendakwahkan agama Islam di Kalimantan Selatan. Beliau turut mengajarkan berbagai ilmu keislaman dari kitab-kitab kuning . Beliau juga mendirikan pengajian dan banyak sekali pengikutnya. Beliau  diyakini sebagai seorang wali oleh penduduk Kalimantan Selatan. Beliau wafat pada tanggal 10 Agustus 2005. Setelah beliau wafat, dakwah beliau dilanjutkan oleh kedua putra beliau dan murid-murid nya. Kebesaran nama beliau juga terdengar sampai keluar negri seperti Malaysia, Singapura,Brunei Darussalam bahkan sampai ke Arab Saudi.

Setelah kami berkunjung ke kediaman guru Mufron, kami melanjutkan perjalanan yakni berkunjung ke peternakan sapi perah di desa tegalrejo kecamatan kelumpang hilir kabupaten Kotabaru. Di tempat tersebut ada sekitar 11 sapi perah, 3 diantaranya sapi jantan dan 8 lainnya adalah sapi betina. Bapak Iwan selaku pemilik peternakan sapi perah mengatakan bahwa, " total keseluruhan sapi disini ada 11 ekor, yang bisa di perah hanya 3 ekor saja dan 4 ekornya masih dara". Peternakan sapi perah tersebut di Kelola oleh pak Iwan  sejak tahun 2013 silam dan di bawah binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Pak Iwan juga menerangkan bahwa produksi sapi perah nya perhari rata-rata 7-9 liter per ekor. Pemasaran susunya di sekitar wilayah kabupaten Kotabaru dan kabupaten Tanah Bumbu.

sumber gambar: dokumentasi pribadi
sumber gambar: dokumentasi pribadi

Demikian perjalaan yang kami lakukan. Dari perjalanan ini saya bisa mengenal destinasi wisata yang ada di kampung halaman dan bisa menambah ilmu pengetahuan. Saya bisa lebih mengenal tentang ulama-ulama yang ada di daerah Kotabaru khususnya dan yang ada di Kalimantan Selatan pada umumnya.

Sepekan sudah setelah hari raya Idul Fitri, kampung halaman sudah mulai ditinggalkan para pemudik. Tetangga, teman-teman dan sanak saudara sudah mulai kembali ke tempat tugasnya masing-masing. Para ASN sudah selesai masa cutinya. Para perantau sudah berangkat Kembali untuk bekerja mencari nafkah, para mahasiswa sudah mulai kembali ke kampusnya masing-masing. 

Alhamdulillah liburan kali ini sangat bermanfaat, semoga tahun depan dapat merasakan kebersamaan seperti ini lagi. Semoga kami senantiasa di beri kesehatan dan panjang umur. Selanjutnya saya juga akan kembali ke Jogja untuk  beraktifitas seperti biasa sebagai seorang mahasiswa dan berpisah sementara dengan orang tua, kakek, nenek, teman-teman dan sanak saudara lainnya demi mengejar cita-cita. Semoga  kami dipertemukan kembali dalam keadaan sehat walafiat dan bisa menikmati momen-momen indah bersama kelurga kami  tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun