Mohon tunggu...
Sang Kreator Baru
Sang Kreator Baru Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kreator

MENYANYI

Selanjutnya

Tutup

Seni

Melestarikan Budaya Reog Ponorogo

27 April 2023   11:06 Diperbarui: 27 April 2023   11:03 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo!!! 

Assalamualaikum Wr Wb

Apa Kabar semuanya? Semoga sehat semuanya ya dan ini masih suasana idul fitri saya ucapkan minal aidzin wal faidzin Mohon maaf lahir & Batin. 

Hari ini Kita Akan Bahas Tentang Tema kita Yaitu "Melestarikan budaya Reog Ponorogo", Penasaran kan!! Yo Kita Bahas Semuanya. 

Reog adalah tarian tradisional di arena terbuka yang berfungsi sebagai hiburan rakyat dan mengandung unsur magis.

Penari utamanya merupakan orang berkepala singa dengan hiasan bulu merak, ditambah beberapa penari bertopeng dan berkuda lumping, disertai reog asli Indonesia.

Reog merupakan salah satu seni budaya dari Jawa Timur bagian barat-laut, dan Ponorogo dianggap sebagai kota asalnya

Reog Juga Sering Ditampilkan Saat Ada Acara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo setiap 1 suro dan ditampilkan juga pada acara Festival Reog Nasional Di Kabupaten Ponorogo, Bahkan Sekarang Ini Reog Ditampilkan Juga Di Daerah Pedesaan Bahkan Di Kampung Juga Kalau Di Kampung Itu Biasanya Untuk Menghibur Semua Orang Biasanya Dalam Rangka Tasyakuran Keluarga gitu, Kalau Di Desa Itu Biasanya Untuk Acara Panen Raya Gitu dll.

Jadi Kita Sebagai Generasi muda Harus Tahu Tentang Reog ini Agar Negara-negara Lain Tidak Bisa Mengklaim bahwa Reog Ponorogo Ini Menjadi Milik mereka. Jadi Kita sebagai warga Ponorogo Harus Bisa Melestarikan Budaya Kita dengan baik Dan Benar Agar Bisa Turun temurun Ke Anak & Cucu Kita Nantinya. 

Mari Kita Rawat & Kita Lestarikan Budaya Reog ini agar negara yang lain tahu bahwa Reog Ponorogo ini adalah budaya dari ponorogo bukan budaya dari mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun