Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian menggunakan tabung reaksi. Saffron dan senyawanya telah terbukti mampu untuk membunuh sel-sel kanker usus besar secara selektif atau menekan pertumbuhannya, sementara sel-sel normal dibiarkan tidak terluka.
Tidak berhenti sampai di situ, dalam penelitian tabung ditemukan juga hasil bahwa crocin - antioksidan utama dalam saffron ternyata dapat membuat sel kanker lebih sensitif terhadap obat kemoterapi.
Selain itu, bagi penggemar safron, safron memiliki aroma bagaikan madu dengan sedikit nuansa harum jerami. Masakan Arab, India, AsiaTengah, Iran, Eropa, Maroko, dan masakan orang Cornish sering menggunakan safron sebagai pewarna makanan sekaligus penambah aroma. Safron juga sering digunakan pada kue-kue, permen, dan minuman keras.Â
Bunga safflower (Carthamus tinctorius) yang dijual dengan nama "safron Portugis" (assafroa) dan kunyit sering digunakan sebagai pengganti safron yang berharga mahal.Â
Seperti kita ketahui diatas bahwa saffron ini banyak sekali ditemukan di daerah timur tengah. Saya sendiri yg sedang belajar di mesir melihat manfaat saffron ditengah-tengah kehidupan mahasiswa mesir; karna banyak mahasiswa yg mendapatkan keuntungan berupa materi dari hasil pendistribusian bumbu dapur ini. Hasil keuntungan itu cukup sebagai tambahan uang saku mereka selagi belajar di mesir ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H