Nilai valuasi sebuah perusahaan rintisan ditentukan oleh beragam indikator. Misalkan investasi, penguasaan pasar, hingga Gross Merchandise Value (GMV) atau Gross Transaction Value (GTV), yakni total nilai kotor transaksi yang dilakukan.
Valuasi dari unicorn Gojek, misalkan awalnya tercipta dari total pendanaan senilai 3 miliar dolar dari tujuh sesi pendanaan yang telah dilakukan. Kemudian, valuasi Gojek didukung oleh 79,20 % pangsa pasar dunia ride-sharing Indonesia yang didasarkan penilaian versi komisi pengawas persaingan Usaha (KPPU). Terakhir, Valuasi didukung pula oleh total GTV yang diproses Gojek dari Go-ride, Go-food, Go-pay dan beragam layanan lainnya sebesar 19 miliar dolar.
Seiring tren perusahaan rintisan dan investasi yang mengarah kesana, perlahan status unicorn tidak selangka dulu. Jika awal Lee membuat istilah itu karena hanya ada sekitar 30--an Unicorn, kini sudah ada 300. Angka valuasi 1 miliar dolar pun bukan jadi hal yang "wah". Para investor kian senang merogoh kocek untuk mendanai perusahaan rintisan.
Di Amerika Serikat, misalnya, kapital ventura (venture capital/VC), total mengucurkan dana sekitar 99,5 miliar dolar untuk mendanai berbagai start up selama 2018. Jumlah investasi itu naik dari angka 76,4 miliar dolar pada 2017 dan 63,8 miliar dolar pada 2016. Sedangkan investasi paling awal (seed funding) juga meningkat, rata -- rata perusahaan rintisan dapat investasi 1,1 juta dolar jumlah itu juga meningkat dari 1 juta dolar pada 2017, dan 0,8 juta dolar pada 2016.
Karena status unicorn yang tak lagi langka dan angka 1 miliar dolar sudah jadi wajar, maka dunia perusahaan rintisan mengenal istilah baru : Decacorn.Â
Di Asia Tenggara baru Grab yang berstatus Decacorn, dengan valuasi sekitar 11 miliar dolar. Perusahaan Malaysia yang berbasis di Singapura ini menjadi Decacorn setelah ditopang oleh 39 investor yang menggelontorkan uang dalam 22 kali sesi pendanaan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memiliki strategi khusus untuk mendukung perusahaan perusahaan rintisan privat atau startup yang telah mengantongi nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar amerika atau perusahaan unicorn milik Indonesia.Â
Strateginya adalah membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut dia, SDA adalah kebutuhan mendasar untuk memperkuat dan mengembangkan lebih banyak unicorn di Indonesia.
Sri Mulyani menjelaskan, Presiden Jokowi telah memberikan arahan kepada Kabinet Kerja untuk mematangkan realisasi dari strategi penguatan SDM.Â
Berdasarkan arahan presiden, Sri Mulyani mengatakan Kemenkeu diberi tugas untuk memberikan dukungan kepada pengembangan unicorn yang dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Pemerintah juga sudah berhasil memperkuat infrastruktur perkembangan unicorn dan ribuan start up lain yang akan berkembang dengan besar di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H