Mohon tunggu...
Akbar Ramadhan
Akbar Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Periset dan Content Writer Validnews.id

Akbar Ramadhan merupakan lulusan S1 Ekonomi Pembangunan, Universitas Airlangga. Saat ini, bekerja di Validnews.id sebagai Periset dan Content Writer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Unta di Negeri Kanguru: Asal Mula dan Dampaknya Bagi Penduduk

18 Maret 2024   13:50 Diperbarui: 18 Maret 2024   13:53 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Unta. Sumber Gambar: ANTARA News/Maryati

Pasca dilepasliarkan, populasi unta terus mengalami pembengkakan. Hewan yang awalnya membawa berkah, menjelma menjadi hama. Hewan berpunuk ini kerap kali merusak pagar, tanaman pangan, dan pipa air. Selain itu, unta juga menghabiskan dan mengotori sumber air masyarakat pedalaman Australia.

Kemampuan unta untuk minum dan makan dalam jumlah besar menyebabkan stok makanan dan minuman di alam liar menipis bagi hewan-hewan lain.  Menurut otoritas negara bagian Wilayah Utara (Northern Territory) Australia pada 2015, unta liar memakan lebih dari 80% tanaman yang tersedia. Selain berdampak pada menipisnya stok makanan bagi hewan di alam liar, hal tersebut juga berdampak serius terhadap vegetasi asli Australia.

Referensi:

https://pestsmart.org.au/toolkits/feral-camels/#:~:text=Camels%20were%20first%20introduced%20into,over%2070%20km%20per%20day.

https://nt.gov.au/environment/animals/feral-animals/feral-camel

https://www.bbc.com/travel/article/20180410-the-strange-story-of-australias-wild-camel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun