Mohon tunggu...
Akbar Ramadhan
Akbar Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Periset dan Content Writer Validnews.id

Akbar Ramadhan merupakan lulusan S1 Ekonomi Pembangunan, Universitas Airlangga. Saat ini, bekerja di Validnews.id sebagai Periset dan Content Writer.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membedah Kondisi Industri Susu Nasional

29 Februari 2024   09:50 Diperbarui: 18 Maret 2024   10:02 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Susu sapi dikenal sebagai salah satu produk atau komoditas yang sangat penting bagi kesehatan manusia. Berbagai zat yang penting bagi tubuh terkandung di dalamnya, yakni seperti protein, kalsium, kalium, vitamin D, vitamin A, vitamin B12, vitamin B2, niasin, fosfor, zat besi, karbohidrat, dan mineral (Kemendikbud, 2023).

Adapun manfaat-manfaat yang diterima tubuh dari mengonsumsi susu sapi, yakni meningkatkan imunitas tubuh, memperkuat tulang, memelihara kesehatan jantung, mendukung berat badan ideal, menjaga kesehatan gigi, meningkatkan kinerja otak, dan meningkatkan kualitas tidur (Kemendikbud, 2023).

Program Pemberian Susu Gratis

Dengan berbagai manfaat yang ada, ternyata tak membuat konsumsi susu di Indonesia menjadi tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik, konsumsi susu masyarakat Indonesia pada 2020 hanya berkisar 16,3 kg per kapita/tahun. Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara sekawasan di tahun yang sama, seperti Vietnam yang mencapai 26,2 kg per kapita/tahun, Thailand sebesar 22,2 kg per kapita/tahun, dan Myanmar sebesar 26,7 kg per tahun.

Konsumsi susu yang rendah, dapat disebabkan oleh pendapatan masyarakat yang belum mampu menjangkau harga susu dan budaya minum susu di masyarakat yang masih tergolong rendah. Bila hal tersebut terus dibiarkan, dapat menyebabkan kurangnya gizi, baik pada anak maupun ibu yang sedang hamil. Terkhusus pada ibu hamil, kurangnya gizi dapat melahirkan anak dengan kondisi stunting.

Oleh sebab itu, muncul berbagai upaya guna meningkatkan konsumsi susu di masyarakat, salah satunya adalah janji pemberian susu gratis yang telah dicanangkan oleh capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menyitir dari Reuters (21/2/2024), jika secara resmi terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran memperkirakan bahwa diperlukan sebanyak 4 juta kiloliter (KL) susu sapi guna menyukseskan program pemberian susu gratis kepada 82,9 juta anak di Indonesia.

TKN Prabowo-Gibran tak memberikan rincian mengenai anggaran khusus pemberian susu gratis, namun bila digabung dengan seluruh komponen program makan siang dan susu gratis, diperkirakan anggaran yang diperlukan pada periode awal kepemimpinan Prabowo-Gibran yaitu mencapai Rp120 triliun.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah berencana menganggarkan program makan siang gratis sebesar Rp15 ribu per anak. Kendati begitu, anggaran makan siang ini di luar anggaran untuk mengakomodasi susu gratis.

Profil Industri Susu Sapi dan Turunannya (Dairy Industry)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun