Mohon tunggu...
Akbar Ramadhan
Akbar Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Periset dan Content Writer Validnews.id

Akbar Ramadhan merupakan lulusan S1 Ekonomi Pembangunan, Universitas Airlangga. Saat ini, bekerja di Validnews.id sebagai Periset dan Content Writer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Ekonomi Dibalik Pemilu 2024

14 Februari 2024   16:37 Diperbarui: 14 Februari 2024   16:52 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 14 Februari 2024, Bangsa Indonesia akan menyambut hajatan besar negara, yakni Pemilu yang diadakan tiap lima tahun sekali. Sebagai negara demokrasi, Pemilu merupakan sarana penting untuk menentukan pemimpin yang akan melanjutkan tongkat estafet pemerintahan negara maupun daerah dalam 5 tahun ke depan.

Sejak era Reformasi, terhitung Bangsa Indonesia telah melaksanakan Pemilu langsung sebanyak 4 kali, yakni pada tahun 2004, 2009, 2014, dan 2019. Pada pelaksanaannya, hajatan akbar nasional tersebut tak hanya berdampak pada bidang politik nasional, melainkan juga bidang ekonomi. Dampak ekonomi yang ditimbulkan, baik sebelum, saat, hingga pasca Pemilu dapat bersifat langsung maupun tidak langsung.

Dampak Langsung Pemilu Di Bidang Ekonomi

Dampak langsung yang ditimbulkan dari Pemilu di bidang ekonomi dapat dilihat dari sisi belanja pemerintah. Menurut laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu, 2023), pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp71,31 triliun guna keperluan Pemilu 2024, yang terbagi ke dalam tiga tahun anggaran. Pembagian anggaran Pemilu 2024 secara rinci, yaitu Rp3,07 triliun pada 2022, Rp30,05 triliun pada 2023, dan Rp38,19 triliun pada 2024.

Anggaran Pemilu tersebut dialokasikan kepada KPU sebesar 63,27%, Bawaslu sebesar 27,28%, serta Kementerian dan lembaga (K/L) terkait sebesar 9,45%.

Sebagai informasi, anggaran pemilu 2024 lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Pada pemilu 2019, anggaran pemilu ditetapkan sebesar Rp45,30 triliun.

Menurut Analisis Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, pelaksanaan anggaran Pemilu 2024 diperkirakan mampu mendorong kenaikan PDB sebesar 0,08% hingga 0,11%. Hal tersebut didasarkan pada statistik historis dan perkiraan kondisi ekonomi ke depan.

Dana pemilu yang telah dianggarkan oleh pemerintah, tak semata berdampak pada peningkatan PDB. Lebih dari itu, mampu meningkatkan serapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat, khususnya yang terlibat dalam produksi surat suara, sortir dan pelipatan surat suara, distribusi surat suara, serta badan ad hoc penyelenggara pemilu.

Adapun badan ad hoc penyelenggara pemilu, yakni meliputi panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), Pantarlih, kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), serta petugas penanganan ketentraman, ketertiban, keamananan di tempat pemungutan suara (TPS).

Dampak Tidak Langsung Pemilu Di Bidang Ekonomi

Dampak tidak langsung perhelatan pemilu di bidang ekonomi dapat dilihat melalui pengeluaran lembaga non-profit rumah tangga (LNPRT) dan pendapatan masyarakat sebagai akibat dari aktivitas kampanye.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun