Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Fenomena "Waiting List" saat Mendaftar Sekolah

27 Desember 2024   07:37 Diperbarui: 27 Desember 2024   11:07 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baru mau daftar, eh sudah masuk waiting list. Sefavorit itukah sekolahnya? (KOMPAS/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Sebuah cerita perjalanan menemukan sekolah terbaik untuk anak. (Dok. Pixabay via Kompas.com)
Sebuah cerita perjalanan menemukan sekolah terbaik untuk anak. (Dok. Pixabay via Kompas.com)

Fenomena "waiting list" di sekolah swasta seharusnya menjadi motivasi bagi sekolah negeri untuk terus meningkatkan kualitas. Sekolah negeri dapat mempelajari indikator keberhasilan dari sekolah swasta. 

Misalnya menciptakan lingkungan belajar yang menarik. Hal-hal terkait lainnya bisa dimodifikasi dan diterapkan sesuai dengan karakteristik sekolah negeri.

Tidak bisa dipungkiri biaya pendidikan di sekolah swasta sering menjadi kendala bagi sebagian besar orangtua. Oleh karena itu, jika sekolah negeri mampu bersaing dalam kualitas ini tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat. Orangtua tidak khawatir dengan biaya mahal tetapi tetap bisa mencarikan pendidikan terbaik untuk anak.

Saya juga merasa bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam pengawasan pendidikan. Orangtua dan komite sekolah harus aktif mengawasi penggunaan anggaran agar tidak diselewengkan oleh oknum tertentu. 

Dengan pengawasan yang baik maka penyalahgunaan dana dapat diminimalkan. Dan sekolah negeri pun bisa menjadi lebih transparan dan bertanggung jawab.

Selain itu, pemerintah juga perlu terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan di sekolah negeri. Program profesi guru, pengadaan fasilitas, hingga pengembangan metode pembelajaran harus terus diperbarui. Jika ini dilakukan secara konsisten saya percaya sekolah negeri dapat menjadi pilihan utama bagi banyak orangtua.

Kembali ke pengalaman saya, akhirnya saya memilih sekolah yang menurut saya paling sesuai dengan kebutuhan anak dan situasi dunia saat ini. Bukan hanya soal fasilitas atau kurikulum tetapi juga tentang bagaimana anak bisa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar. Bagi saya, kebahagiaan dan perkembangan anak adalah prioritas utama.

Juga, proses ini mengajarkan kita banyak hal. Salah satunya adalah pentingnya mempertimbangkan berbagai aspek sebelum mengambil keputusan. Diantaranya ada nilai-nilai yang diajarkan, lingkungan belajar, dan bagaimana sekolah mendukung tumbuh kembang anak.

Mengenai hal ini juga membuat kita lebih memahami betapa pentingnya peran orangtua dalam pendidikan anak. Kita tidak hanya memilih sekolah tetapi juga mendukung anak selama perjalanan pendidikannya. 

Kolaborasi guru dan orangtua, komunikasi terbuka, keterlibatan dalam kegiatan sekolah, serta dukungan dari rumah semuanya sama pentingnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun