Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Patutkah Si Kecil Masuk PAUD?

21 Desember 2024   10:07 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:11 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Kecil bersama teman-temannya. Interaksi sosial yang sangat penting bagi anak seusianya. (Dok. Akbar Pitopang)

Masa kecil adalah panggung penuh keajaiban dimana setiap momen kecil menjadi kenangan yang abadi. Sebagai orangtua melihat si kecil memasuki tahap Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu pengalaman emosional yang tak ternilai. Bayangkan, baru kemarin mereka masih menggenggam tangan kita dengan polosnya. Dan kini mereka menjelajahi dunia kecil yang besar maknanya.

PAUD adalah gerbang pertama yang memperkenalkan anak pada dunia pendidikan formal, sekaligus tetap mempertahankan esensi bermain yang mendidik. Ini adalah tempat dimana imajinasi bertemu dengan pembelajaran yang menciptakan kombinasi sempurna untuk perkembangan anak. 

Mengantarkan anak ke PAUD bukan sekadar tentang mengantar mereka ke kelas tetapi juga tentang membuka jalan bagi masa depan yang penuh potensi.

Perjalanan ini seringkali membuat kita sebagai orang tua merasa campur aduk. Ada rasa bangga melihat si kecil memulai langkah pertamanya tetapi juga ada kekhawatiran. 

Bisakah mereka beradaptasi?
Apakah mereka akan bahagia?

Namun, melihat senyuman mereka ketika bertemu teman baru dan mencoba hal-hal baru akhirnya rasa khawatir itu perlahan memudar.

Sebenarnya di PAUD anak-anak belajar tentang empati, berbagi, dan membangun rasa percaya diri. Aktivitas seperti bermain, menggambar atau mewarnai, atau menyusun balok tidak hanya sekedar permainan, tetapi juga latihan penting untuk keterampilan sosial dan motorik.

Sebagai orangtua, ini menjadi kesempatan belajar bahwa setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang unik. PAUD mengajarkan kita untuk menerima perbedaan itu dengan hati yang lapang. 

Si Kecil bersama teman-temannya. Interaksi sosial yang sangat penting bagi anak seusianya. (Dok. Akbar Pitopang)
Si Kecil bersama teman-temannya. Interaksi sosial yang sangat penting bagi anak seusianya. (Dok. Akbar Pitopang)

Anak-anak yang lebih pendiam membutuhkan waktu lebih untuk menyesuaikan diri. sementara yang lebih aktif mungkin memimpin dalam permainan kelompok. Semuanya merupakan proses belajar yang indah.

Pemilihan PAUD yang tepat menjadi tantangan tersendiri. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan seperti pendekatan kurikulum, rasio guru dan siswa, hingga suasana kelas yang nyaman. 

Sebaiknya orangtua memastikan bahwa anaknya tidak hanya merasa diterima tetapi juga didukung dalam segala aspek perkembangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun