Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Berbagi Konten (Tanpa) Melanggar Privasi Siswa

15 November 2024   07:40 Diperbarui: 15 November 2024   09:32 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era serba digital ini, perkembangan teknologi telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk pada profesi guru. Tidak hanya mengajar dan mendidik, kini banyak guru yang meluangkan waktu untuk menjadi kreator konten (content creator). Guru membuat video pembelajaran, berbagi inspirasi, menceritakan kehidupan guru, bahkan melibatkan siswa dalam beberapa kontennya. 

Ini bukan hanya sekadar mengikuti tren, tetapi juga sebagai bentuk adaptasi guru terhadap era digital yang terus berkembang. 

Dengan menjadi kreator konten, guru memiliki kesempatan untuk menginspirasi masyarakat luas, mengimbangi media sosial dengan konten edukatif, dan tentunya menjadi kreator konten sebenarnya juga bisa menjadi sarana bagi guru untuk mengekspresikan diri di luar lingkungan sekolah. 

Hal ini penting, mengingat profesi guru kerap kali dibebani dengan berbagai tuntutan administratif, yang kadang membuat kreativitas menjadi terbatas. Dengan menjadi kreator konten, mereka memiliki medium untuk berbagi ilmu secara lebih fleksibel dan menyenangkan, tanpa batasan waktu atau ruang kelas. 

Bahkan, banyak guru yang merasa lebih dekat dengan murid-muridnya karena melalui konten mereka, murid bisa melihat sisi lain dari gurunya.

Tidak hanya itu, guru yang aktif di media sosial juga bisa menjadi role model bagi siswa tentang bagaimana menggunakan teknologi secara produktif. Guru bisa membuktikan bahwa konten yang bermanfaat dan inspiratif bisa tetap populer dan disukai banyak orang.

Di tengah maraknya konten yang kurang mendidik, keberadaan guru sebagai kreator konten edukatif bisa membantu menyeimbangkan arus informasi dan hiburan di media sosial. 

Namun, keberhasilan seorang guru dalam dunia konten tidak semata-mata bergantung pada kemampuannya beradaptasi dengan teknologi. Dukungan dari pemerintah, terutama melalui inisiatif yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek dulu, telah membuka peluang bagi para pendidik untuk lebih kreatif lewat berbagi konten. 

Hingga saat ini, masih ada wadah apresiasi bagi guru kreator konten yang terpilih untuk diundang menghadiri puncak perayaan Hari Guru Nasional (HGN) di Jakarta. Ini tentu saja menjadi hal yang menarik dan kesempatan yang patut dicoba.

Di samping itu, melalui konten yang mereka buat, para pendidik ini juga dapat memberikan contoh teladan dalam menggunakan media sosial untuk hal-hal positif.

Menjadi kreator konten, tentu saja bukanlah hal yang mudah. Guru perlu memikirkan ide konten yang menarik sekaligus edukatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun