Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

ANBK 2024 di Tengah Isu Rendahnya Literasi dan Numerasi Siswa

18 Oktober 2024   11:04 Diperbarui: 19 Oktober 2024   13:12 1719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi ANBK 2024. (Foto: Akbar Pitopang)

Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) menjadi salah satu momen penting dalam kalender pendidikan setiap tahun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sekolah kami juga mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh untuk mengikuti ANBK 2024. Tidak hanya sebagai evaluasi terhadap kemampuan literasi dan numerasi siswa, ANBK juga menjadi tolok ukur bagi sekolah dalam mengukur efektivitas proses pembelajaran yang telah dijalankan.

Tahun ini, persiapan ANBK di sekolah kami terasa lebih ringan dibandingkan tahun sebelumnya. Berkat bantuan 15 perangkat Chromebook yang diterima beberapa bulan lalu, sekolah tidak lagi harus meminjam perangkat dari sekolah lain. Dengan adanya bantuan ini, setiap sesi ANBK bisa diikuti oleh 15 siswa yang telah ditentukan dan dibagi menjadi dua sesi. 

Persiapan perangkat dan teknis juga dilakukan secara matang melalui simulasi dan gladi yang berjalan lancar. Meski begitu, masalah jaringan masih menjadi kendala yang perlu diantisipasi.

Masalah konektivitas yang sempat mengganggu jalannya simulasi membuat aplikasi Exam Browser yang digunakan untuk ujian mengalami error. Hal ini tentu saja menyita konsentrasi siswa dan menghabiskan waktu lebih banyak dalam menyelesaikan seluruh soal. 

Namun, teknisi dan tim sekolah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir hambatan ini agar pada pelaksanaan ANBK nanti, masalah jaringan dapat diatasi.

Dalam konteks yang lebih luas, ANBK bukan sekadar ujian tetapi juga bagian dari evaluasi kompetensi minimum siswa. Literasi dan numerasi menjadi fokus utama dalam penilaian yang mencerminkan kemampuan minimun siswa.

Di tengah banyaknya perbincangan mengenai menurunnya kemampuan literasi dan numerasi siswa, sekolah kami berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan dua aspek penting tersebut.

Simulasi ANBK 2024. (Foto: Akbar Pitopang)
Simulasi ANBK 2024. (Foto: Akbar Pitopang)

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tantangan utama dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi adalah perbedaan kemampuan siswa yang cukup beragam. Beberapa siswa mampu memahami soal dengan baik dan mengerjakannya dengan lancar, sementara yang lain terlihat kebingungan dan kesulitan dalam mencari jawaban. Ini menjadi catatan tersendiri bagi guru dan pihak sekolah dalam menyiapkan strategi belajar yang tepat.

Berbagai upaya dilakukan, mulai dari pemberian sumber belajar yang variatif, penggunaan media pembelajaran yang interaktif, hingga pendekatan individual bagi siswa yang mengalami kesulitan. Namun, tentu saja, hasilnya tidak bisa dirasakan secara instan. Perlu kerja keras dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk benar-benar mengasah kemampuan dasar siswa ini.

Yang menjadi perhatian adalah sikap dan mental siswa dalam menghadapi ANBK. Hendaknya asesmen ini bukan sekadar "uji coba" atau tes biasa, melainkan kesempatan untuk menunjukkan sejauh mana siswa menguasai literasi dan numerasi. Penting bagi siswa untuk memiliki motivasi yang tinggi dan menganggap ANBK sebagai hal yang serius.

Dukungan orangtua memang sangat dibutuhkan. Memotivasi anak untuk terus belajar dan memberikan pemahaman bahwa ANBK bukan hanya tentang nilai, tetapi tentang kesiapan mereka dalam menghadapi jenjang pendidikan berikutnya, sangatlah penting. 

Jika anak-anak mampu melihat pentingnya asesmen ini, maka para siswa akan lebih bersemangat dan fokus dalam belajar.

Semangat kompetitif ini akan membantu siswa mengembangkan daya juang yang tinggi dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi soal atau tantangan-tantangan yang sulit.

Gladi untuk persiapan ANBK 2024. (Foto: Akbar Pitopang)
Gladi untuk persiapan ANBK 2024. (Foto: Akbar Pitopang)

Dalam simulasi dan gladi yang telah dilakukan, siswa mendapatkan kesempatan untuk merasakan langsung suasana ujian. Ini penting untuk melatih kesiapan mental mereka, sehingga pada saat ANBK nanti, tidak ada lagi rasa gugup dan gagap yang berlebihan. Pengalaman ini juga memberikan gambaran kepada sekolah mengenai kendala apa saja yang perlu diatasi.

Seiring dengan berkembangnya era digital, pemahaman siswa terhadap teknologi juga semakin meningkat. Namun, kendala jaringan dan perangkat yang error perlu mendapat perhatian serius. 

Harapan tetap ada tertanam pada ANBK 2024 ini, bukan hanya sebagai ajang penilaian, tetapi juga sebagai langkah yang berkelanjutan untuk memetakan kekuatan dan kelemahan sistem pendidikan. Hasil dari asesmen ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang aspek mana saja yang perlu diperbaiki dan dikembangkan lebih lanjut oleh sekolah.

Dengan persiapan yang matang, dukungan perangkat yang memadai, serta kolaborasi dari semua pihak, kami optimis ANBK tahun ini akan berjalan sukses. Semoga setiap siswa dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka untuk membuktikan bahwa mereka siap melangkah ke jenjang pendidikan berikutnya dengan bekal literasi dan numerasi yang mumpuni.

Bimbingan guru-guru saat simulasi ANBK 2024. (Foto: Akbar Pitopang)
Bimbingan guru-guru saat simulasi ANBK 2024. (Foto: Akbar Pitopang)

Suksesnya pelaksanaan ANBK juga tidak lepas dari semangat guru-guru yang terus membimbing dan memberikan arahan kepada siswa. Sosok yang tidak pernah lelah mengajar dan memastikan setiap siswa menjadi lebih baik. Tanpa peran guru, sulit rasanya untuk mencapai target yang diharapkan.

ANBK 2024 juga tentang kesiapan generasi muda dalam menghadapi masa depan. Literasi dan numerasi adalah modal dasar yang akan selalu mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penting untuk terus mengasah kemampuan ini.

Mari kita bersama-sama mendukung kesuksesan ANBK 2024 dengan semangati siswa belajar yang tinggi. Semoga hasil dari asesmen ini menjadi gambaran positif akan kemajuan pendidikan di Indonesia, sekaligus menjadi motivasi untuk terus berbenah dan berkembang.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun