Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menggagas Kantin Sekolah Berbasis "Real Food"?

14 Oktober 2024   06:24 Diperbarui: 14 Oktober 2024   11:25 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khawatir jajan makanan tidak sehat di kantin sekolah, banyak orangtua yang rela antarkan bekal makanan. (foto Akbar Pitopang)

Menyediakan real food di kantin sekolah adalah bentuk tanggung jawab moral untuk kesehatan generasi mendatang. Jika kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat ditanamkan sejak dini, siswa akan tumbuh dengan kesadaran yang lebih baik serta mudah untuk dibina aspek akademik dan karakternya.

Ini akan membawa dampak positif tidak hanya pada kesehatan fisik, tapi juga performa akademis dan psikologis mereka di masa depan.

Kini, waktunya sekolah-sekolah bertindak tegas dan mengambil langkah nyata. Kantin real food bukan hanya sekedar ide keren, tapi solusi nyata untuk menjaga kesehatan siswa dari ancaman penyakit di era modern. 

Peran Orangtua dan Komite Sekolah Mewujudkan Kantin Sehat

Kepedulian orangtua dalam membentuk kebiasaan makan anak sangatlah penting, terutama dalam memperkenalkan pola konsumsi real food sejak dini. Saat ini, ada banyak cerita miris tentang anak-anak yang hanya mau makan mie instan atau makanan ringan penuh pengawet. 

Kebiasaan ini jelas akan merugikan kesehatan anak dalam jangka panjang. Dan sebagai orangtua, kita harus bertindak untuk mengubah pola makan anak.

Langkah konkret yang bisa dilakukan orangtua adalah dengan memberikan masukan kepada pihak sekolah agar kantin mulai menyediakan makanan sehat berbasis real food. 

Orangtua memiliki posisi penting untuk mendorong perubahan ini, mengingat mereka adalah pengawas utama dari asupan gizi anak-anak saat di rumah. 

Dengan memberikan masukan yang tepat kepada guru dan Kepala Sekolah, harapannya pihak sekolah bisa lebih proaktif dalam mengawasi dan mengatur apa yang disajikan di kantin.

Khawatir jajan makanan tidak sehat di kantin sekolah, banyak orangtua yang rela antarkan bekal makanan. (foto Akbar Pitopang)
Khawatir jajan makanan tidak sehat di kantin sekolah, banyak orangtua yang rela antarkan bekal makanan. (foto Akbar Pitopang)

Kini, kita juga melihat tren di kalangan orangtua yang mengantarkan bekal makanan olahan sendiri untuk dikonsumsi anak di sekolah. Hal tersebut mungkin juga bentuk kekhawatiran anak mengkonsumsi makanan yang sembarangan dijual kantin sekolah.

Komite sekolah juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam hal ini. Sebagai representasi orangtua di sekolah, komite kelas dan komite sekolah dapat menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara pihak orangtua dan sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun