Sekali lagi, membangun hubungan yang sehat dan profesional antara guru dan wali murid sangatlah penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Wali murid perlu memahami bahwa meskipun interaksi yang ramah diperlukan, ada batasan yang tidak boleh dilewati.Â
Demikian pula dengan para guru, khususnya yang masih muda, mereka harus mampu menjaga integritas dan menghormati peran mereka sebagai pendidik serta role model.
Penting bagi kita untuk menyadari bahwa setiap tindakan orang dewasa memiliki dampak langsung terhadap perkembangan anak.Â
Mengajarkan batasan yang sehat dalam berinteraksi akan membentuk anak-anak yang paham etika dan memiliki rasa hormat terhadap gurunya. Ini adalah pondasi yang kuat untuk menciptakan generasi yang berkarakter baik dan bermoral tinggi.
Maka, ayo bersama-sama menjaga interaksi yang sehat dan profesional ---antara guru dan wali murid, juga antara guru dan siswa--- demi menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan terjamin.Â
Jangan sampai kasus-kasus yang memalukan dan menyedihkan seperti asusila antara guru dan murid di Gorontalo kembali terulang.
Bercanda itu boleh, tapi tetap dalam batasan yang sehat. Dengan begitu, kita semua turut menjaga integritas, keamanan, dan kenyamanan bagi semua pihak di lingkungan pendidikan.
Mari kita semua mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. Bukan sekadar untuk menghukum, tetapi untuk belajar dan berkembang menjadi institusi yang lebih baik. Dengan menegakkan batasan-batasan yang jelas antara profesionalisme dan kedekatan personal di lingkungan pendidikan.
Semoga ini bermanfaat..
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H