Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ada "Jalan Ninja" untuk Pejalan Kaki

31 Agustus 2024   06:34 Diperbarui: 1 September 2024   05:56 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CFD di Pekanbaru. (foto Akbar Pitopang)

Dengan waktu yang terbatas dalam sepekan, CFD menjadi solusi efektif bagi mereka yang ingin tetap aktif dan menjaga kesehatan tanpa harus merasa terbebani oleh jadwal yang ketat. 

Selain itu, CFD juga menjadi sarana untuk merangkul kembali semangat kebersamaan di tengah masyarakat yang semakin individualistis.

Kehadiran CFD di setiap akhir pekan adalah peluang emas yang harus benar-benar dimanfaatkan. Sebagai platform kampanye gaya hidup sehat dan budaya jalan kaki. 

Pemerintah dan komunitas perlu memaksimalkan kesempatan ini untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat jalan kaki, baik dari segi kesehatan fisik maupun kesehatan mental.

Di sepanjang jalan yang dibebaskan dari kendaraan, kita bisa melihat ragam aktivitas yang mempromosikan gaya hidup sehat. Semua ini memberikan inspirasi dan motivasi bagi warga untuk lebih peduli pada kesehatan mereka. 

Dengan ikut serta dalam kegiatan ini, kita tidak hanya mendukung tubuh yang lebih sehat, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan besar untuk menjadikan kota kita tetap ramah bagi pejalan kaki.

Agar CFD bisa lebih efektif dalam menghidupkan budaya jalan kaki, dukungan dari semua pihak sangat diperlukan. Pemerintah harus konsisten dalam menyediakan fasilitas yang nyaman dan aman bagi pejalan kaki, seperti trotoar yang layak dan bebas hambatan PKL. 

Di sisi lain, masyarakat juga perlu menyadari pentingnya memanfaatkan CFD bukan hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga sebagai komitmen untuk menjaga kesehatan dan kebugaran.

CFD di Pekanbaru. (foto Akbar Pitopang)
CFD di Pekanbaru. (foto Akbar Pitopang)

Tidak dapat dipungkiri, CFD telah menjadi fenomena yang membantu masyarakat kembali merasakan nikmatnya berjalan kaki di tengah kota. Namun, untuk mencapai perubahan yang lebih besar, CFD harus diikuti oleh langkah-langkah konkret dalam memperbaiki infrastruktur kota dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya budaya jalan kaki. 

Dengan demikian, kita bisa berharap bahwa CFD tidak hanya menjadi acara mingguan, tetapi juga menjadi gerak langkah menuju kehidupan yang lebih sehat dan harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun