Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Misi Pemenuhan Gizi Nasional Mewujudkan Generasi Sehat dan Cerdas

23 Agustus 2024   11:32 Diperbarui: 24 Agustus 2024   05:46 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa menunjukkan makan bergizi gratis di SDN Sentul 02 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7/2024). | KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Selain itu, edukasi tentang pentingnya gizi seimbang perlu terus digencarkan, bahkan dalam kondisi ekonomi yang sulit. Kesadaran tentang pentingnya kualitas makanan yang dikonsumsi adalah kunci untuk membangun generasi yang lebih sehat dan tangguh.

Edukasi tentang pentingnya gizi seimbang harus menjadi prioritas di setiap lapisan masyarakat. Memiliki pengetahuan dan kesadaran tentang apa yang kita makan adalah untuk menciptakan generasi yang lebih sehat. 

Masyarakat harus menyadari bahwa makanan bergizi bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga sebagai investasi masa depan bagi diri sendiri, anak-anak, dan keluarga. Tanpa kesadaran ini, kita berisiko membiarkan anak-anak tumbuh dalam kondisi yang tidak optimal, baik secara fisik maupun mental.

Di sekolah-sekolah, kita bisa melihat perbedaan yang mencolok antara siswa yang rajin membawa bekal makanan bergizi dari rumah dengan mereka yang memilih jajan di kantin. Bekal makanan yang disiapkan di rumah biasanya lebih terkontrol dari segi gizi, sementara jajanan di kantin seringkali hanya menawarkan makanan ringan atau minuman sachet yang minim nutrisi. 

Sayangnya, jumlah siswa yang membawa bekal bergizi masih sangat terbatas. Fenomena ini menunjukkan bahwa kesadaran orangtua dalam menyediakan gizi yang baik untuk anak-anak mereka masih perlu ditingkatkan.

Hal ini seharusnya menjadi perhatian serius, terutama bagi Dewan Gizi Nasional. Selain fokus pada masalah stunting dan gizi buruk, dewan ini harus proaktif dalam meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya gizi bagi anak-anak, terutama di usia sekolah. 

Kampanye dan edukasi tentang manfaat membawa bekal makanan sehat ke sekolah bisa menjadi salah satu langkah awal. Agar program ini bukan hanya tentang menyediakan makanan sehat, tetapi juga menanamkan pola pikir yang positif tentang pentingnya nutrisi bagi perkembangan anak.

Pemenuhan gizi tidak boleh dianggap sebagai tanggung jawab individu semata, tetapi sebagai tanggung jawab bersama yang melibatkan orang tua, sekolah, dan pemerintah. Orangtua harus didorong untuk lebih peduli dan terlibat aktif dalam memastikan anak-anak mereka mendapatkan asupan gizi yang tepat. 

Di sisi lain, sekolah dapat menjadi agen perubahan dengan mendukung kebijakan yang mendorong siswa membawa bekal makanan sehat dan mengurangi konsumsi makanan tidak bergizi yang dijual di kantin.

Penting menjaga inflasi dan harga bahan makanan agar masyarakat bisa makan yang bergizi. (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)
Penting menjaga inflasi dan harga bahan makanan agar masyarakat bisa makan yang bergizi. (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Menjaga Gizi di Tengah Tantangan Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun