Untuk menghentikan siklus kekerasan, perlu ada edukasi yang lebih mendalam tentang pentingnya komunikasi yang sehat dalam pernikahan.Â
Setiap pasangan perlu membiasakan diri belajar tentang bagaimana mengekspresikan perasaan mereka tanpa menggunakan kekerasan sebagai alat kontrol atau penyelesaian masalah.Â
Memahami bahwa hubungan yang sehat didasarkan pada saling menghormati dan mendukung satu sama lain adalah langkah penting dalam mencegah KDRT.
Sejatinya, KDRT bukan hanya masalah rumah tangga, melainkan masalah kemanusiaan. Tindakan ini adalah kejahatan yang menghancurkan nilai-nilai dasar dalam pernikahan dan keluarga.Â
Tidak ada alasan yang bisa membenarkan tindakan ini, dan penting bagi setiap orang untuk berani bersuara serta memberikan perlindungan kepada mereka yang menjadi korban.Â
Sebab, pernikahan seharusnya menjadi tempat yang penuh cinta dan kedamaian, bukan arena kekerasan yang menorehkan luka.
Tinjauan Komitmen Anti-KDRT
Memulai sebuah pernikahan selalu diiringi dengan harapan besar akan kebahagiaan yang abadi hingga akhir hayat bersama pasangan hidup. Namun, seiring waktu, konflik dan perbedaan bisa muncul, menguji komitmen dan kesabaran.Â
Di sinilah pentingnya bagi setiap pasangan sedari awal (baca: sebelum resmi menikah) untuk menyepakati satu hal yang tidak boleh dilanggar. Yakni, tidak ada tempat untuk kekerasan dalam rumah tangga dan atau pernikahan.Â
Meski terdengar sepele dan sederhana, komitmen ini bisa menjadi fondasi yang kuat dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.
Banyak pasangan mungkin enggan memikirkan kemungkinan buruk di awal pernikahan, namun berpahit-pahit di awal bisa menjadi langkah bijak untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.Â