Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyingkap Paradoks Keberagaman: Hijab dan Paskibraka

15 Agustus 2024   14:15 Diperbarui: 15 Agustus 2024   14:19 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kekuatan Indonesia ada pada keberagaman yang senantiasa dihormati bersama. (KOMPAS/RADITYA HELABUMI)

Kekuatan Indonesia ada pada keberagaman yang senantiasa dihormati bersama. (KOMPAS/RADITYA HELABUMI)
Kekuatan Indonesia ada pada keberagaman yang senantiasa dihormati bersama. (KOMPAS/RADITYA HELABUMI)

Menjaga Keberagaman, Merawat Keutuhan Bangsa

Indonesia telah membuktikan dirinya sebagai negara yang cukup baik dalam hal toleransi. Meski ada gesekan kecil, kita tetap berdiri kokoh sebagai NKRI. Bagaimana kita bisa terus hidup dalam damai dan menjaga indahnya keberagaman jika kita tidak saling menghargai satu sama lain. 

Sebagai guru, saya merasa sangat prihatin dengan isu yang mencederai semangat toleransi yang selama ini telah kita bangun bersama.

Di sekolah, saya dan rekan-rekan guru berusaha menanamkan nilai-nilai toleransi kepada anak didik. Kami menyadari bahwa keberagaman latar belakang agama adalah realitas yang harus dihormati. Meskipun mayoritas siswa kami beragama Islam, kami tetap menjaga keberagaman itu demi ketentraman dan kenyamanan bersama. 

Tidak ada pemaksaan bagi siswi non-Muslim untuk memakai hijab hanya demi keseragaman. Setiap murid memiliki hak untuk mengekspresikan identitasnya dengan cara yang menghormati keyakinan mereka.

Jika kita memaksakan keseragaman, kita sebenarnya sedang merusak esensi dari keberagaman itu sendiri. Tugas kami sebagai pendidik adalah menumbuhkan rasa saling menghargai di antara siswa, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang mencintai perbedaan dan mampu hidup harmonis di tengah masyarakat yang majemuk.

Di sekolah, kami selalu berusaha menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Kami percaya bahwa dengan menjaga toleransi, kita juga menjaga keutuhan bangsa. 

Ketika siswa belajar menghargai perbedaan dari usia dini, mereka akan tumbuh menjadi individu yang dapat berkontribusi pada perdamaian dan persatuan Indonesia. Inilah yang menjadi fondasi kokoh bagi bangsa kita.

Mari kita jaga bersama nilai-nilai toleransi ini. Indonesia dibangun oleh keberagaman yang ada di dalamnya. 

Dengan saling menghormati, kita dapat memastikan bahwa Indonesia akan tetap utuh dan bersatu selamanya, menjadi rumah bagi semua tanpa kecuali. Insya Allah.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun