Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyingkap Paradoks Keberagaman: Hijab dan Paskibraka

15 Agustus 2024   14:15 Diperbarui: 19 Agustus 2024   14:07 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Identitas anggota paskibraka muslimah adalah berhijab dan seharusnya diakomodir negara. (Dok. Sekretariat Presiden via Kompas.com) 
Identitas anggota paskibraka muslimah adalah berhijab dan seharusnya diakomodir negara. (Dok. Sekretariat Presiden via Kompas.com) 

Hijab: Identitas dan Hak yang Harus Dihormati

Memakai hijab bagi muslimah adalah sebuah tuntunan dalam ajaran Islam. Hijab adalah wujud ketaatan terhadap perintah Allah SWT dan identitas yang melekat pada setiap perempuan Muslim. 

Di Indonesia, sebagai negara yang menjunjung tinggi kebebasan beragama, muslimah seharusnya bebas untuk memakai hijab kapan saja dan di mana saja, termasuk dalam kegiatan nasional seperti Paskibraka. Ini adalah hak dasar yang tidak bisa dikompromikan.

Selama bertahun-tahun, kebebasan memakai hijab dalam Paskibraka telah berjalan baik tanpa masalah. Anggota Paskibraka yang mengenakan hijab tetap menjalankan tugasnya dengan penuh kehormatan dan rasa cinta kepada negara. 

Ini seharusnya menjadi bukti bahwa hijab bukanlah penghalang, melainkan bagian dari identitas yang memperkaya keanekaragaman dalam barisan tersebut. 

Mengapa sekarang harus ada pelarangan yang hanya meresahkan?

Hijab tidak hanya melambangkan ketaatan, tetapi juga menjadi pembeda identitas bagi wanita Muslim dengan non-Muslim. Ini bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan atau dihapus begitu saja. 

Menghormati keputusan seorang muslimah untuk berhijab adalah bagian dari menghargai keyakinan dan identitasnya. Dalam masyarakat yang plural seperti Indonesia, penghargaan terhadap perbedaan ini adalah kunci dari persatuan yang kita junjung.

Ketika ada upaya untuk melarang hijab, bukan hanya kebebasan beragama yang sedang dipertaruhkan, tetapi juga rasa keadilan. Setiap individu berhak menjalankan ajaran agamanya tanpa tekanan atau pembatasan. Larangan seperti ini menciptakan ketidakadilan yang dapat merusak tatanan sosial dan keberagaman yang seharusnya kita rayakan sebagai kekuatan bangsa.

Oleh karena itu, mari kita ingatkan diri kita bahwa hijab adalah hak dan identitas seorang muslimah yang tidak boleh dipaksa untuk ditanggalkan karena situasi tertentu seperti mengikuti Paskibraka ini. 

Kebebasan untuk menjalankan ajaran agama dijamin oleh konstitusi. Semoga ke depan, kita lebih bijak dalam memaknai keberagaman, dan menghormati hak setiap orang untuk menjalankan keyakinannya dengan damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun