Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Saat Siswa SD Jualan dan Peluang Emas Mengasah Jiwa Wirausaha

26 Agustus 2024   14:14 Diperbarui: 27 Agustus 2024   04:25 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SD sedang mengikuti Market Day sebagai bentuk praktik baik dari P5. (DOK. TANOTO FOUNDATION via Kompas.com)

Tidak ada larangan bagi siswa untuk mencoba berjualan di sekolah, dan memang seharusnya demikian. Praktik positif seperti ini justru bisa menjadi langkah awal yang baik untuk menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini. 

Dalam dunia pendidikan yang semakin dinamis, kemampuan berwirausaha menjadi salah satu keterampilan yang perlu diperhatikan. Bahkan, Kurikulum Merdeka dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) mencantumkan pilihan tema "Kewirausahaan". Ini menunjukkan betapa pentingnya mempersiapkan anak-anak di Indonesia untuk menjadi calon wirausahawan masa depan.

Dalam konteks ini, ketika ada siswa yang berinisiatif ---atau katakanlah iseng--- berjualan di sekolah bisa menjadi bentuk nyata dari penerapan tema kewirausahaan yang diajarkan melalui P5. 

Siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mempraktekkannya. Mereka belajar bagaimana mengelola uang, berinteraksi dengan pelanggan, serta menghadapi tantangan yang ada. Semua itu adalah keterampilan penting yang akan sangat bermanfaat pastinya.

(Foto Akbar Pitopang)
(Foto Akbar Pitopang)

Ada banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik. Anak-anak yang berjualan belajar tentang tanggung jawab, disiplin, dan kerja keras. Mereka juga belajar menghargai uang dan memahami bahwa untuk mendapatkan sesuatu adalah diperlukan usaha. Semua ini adalah fondasi penting bagi perkembangan karakter dan keterampilan hidup.

Kehadiran Kurikulum Merdeka yang memberikan ruang bagi tema kewirausahaan dalam P5 adalah terobosan yang patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia mulai menyadari pentingnya membekali anak-anak dengan keterampilan yang relevan untuk masa depan. 

Dengan mendorong anak-anak untuk mencoba berwirausaha sejak dini, kita sebenarnya sedang mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan inovatif di kemudian hari.

Oleh karena itu, alih-alih melarang, sebaiknya kita mendukung dan memberikan bimbingan yang tepat kepada siswa yang berjualan di sekolah. Dengan cara ini, nilai-nilai positif akan mereka bawa sepanjang hidup. 

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.(SHUTTERSTOCK/DAVID CARILLET via Kompas.com)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.(SHUTTERSTOCK/DAVID CARILLET via Kompas.com)

Menuju Indonesia Emas 2045 Bersama Generasi Berjiwa Wirausaha

Perhatian kita saat ini sering tertuju pada misi besar Indonesia Emas 2045, sebuah visi untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera pada peringatan 100 tahun kemerdekaan RI. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu aspek krusial yang harus diperkuat adalah karakter generasi muda Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun