Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Saat Siswa SD Jualan dan Peluang Emas Mengasah Jiwa Wirausaha

26 Agustus 2024   14:14 Diperbarui: 27 Agustus 2024   04:25 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bel istirahat baru saja berbunyi, dan para siswa dengan antusias keluar dari kelas, berbondong-bondong menuju kantin untuk menikmati waktu luang mereka. Namun, di balik keramaian itu, terdapat pemandangan yang cukup menarik di dalam kelas. Beberapa siswa memilih tetap tinggal, tidak menuju kantin seperti teman-teman lainnya. Ternyata, mereka sedang menikmati jajanan yang dibeli dari salah satu teman sekelas mereka yang ternyata sudah menjadi seorang "pengusaha cilik" di sekolah. Fenomena siswa yang berjualan di sekolah bukanlah hal baru, tetapi selalu menarik untuk disimak dan dipelajari lebih lanjut.

Berjualan di sekolah bagi seorang siswa SD bisa dianggap sebagai bentuk inisiatif luar biasa. Mereka aktif menuntut ilmu sembari belajar berdagang di usia yang sangat muda. Juga mengasah keterampilan berkomunikasi, serta memahami nilai uang dengan cara yang sederhana. 

Aktivitas ini bisa menjadi peluang pembelajaran yang nyata, terutama dalam hal wirausaha dan tanggung jawab. Saat berjualan di sekolah mengajarkan mereka tentang pentingnya kejujuran dan integritas, dimana mereka harus bisa menghitung uang kembalian dengan tepat dan jujur kepada teman-temannya.

Di sisi lain, terdapat beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan lebih jauh. 

Apakah aktivitas ini murni inisiatif siswa, ataukah ada dorongan dari orang tua yang mungkin ingin menanamkan jiwa bisnis sejak dini? 

Apakah siswa yang berjualan ini melakukannya dengan senang hati, ataukah ada tekanan yang mereka rasakan? 

Penting bagi kita, baik sebagai pendidik maupun orang tua, untuk memastikan bahwa kegiatan ini tidak mengganggu fokus utama mereka sebagai siswa, yaitu belajar.

Ini mencerminkan betapa dinamisnya lingkungan sekolah. Sekolah bukan hanya tempat untuk belajar akademik, tetapi juga menjadi laboratorium mini bagi anak-anak untuk belajar tentang kehidupan. 

Fenomena ini mungkin sudah ada sejak dulu. Tetapi dengan pendekatan yang tepat kita bisa memanfaatkannya untuk mendidik generasi muda menjadi individu yang berwawasan akademik, juga memiliki jiwa kewirausahaan yang beretika. 

Mari kita terus mendampingi anak-anak ini dalam setiap langkah kecil mereka meniti jalan masa depannya.

(Foto Akbar Pitopang)
(Foto Akbar Pitopang)

Jangan di-Bully, Tetapi "Dibeli"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun