Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Titik Buta Program Profesi Guru Agama dan Saran untuk Pemerintah

3 Agustus 2024   06:01 Diperbarui: 7 Agustus 2024   13:00 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: siswa bersalaman dengan guru PAI sebelum masuk kelas. (KOMPAS/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Selain itu, mereka juga dapat berkontribusi dalam memperkuat integrasi pendidikan agama dengan kurikulum nasional, serta menciptakan harmoni dalam proses belajar mengajar.

Nah, dengan mengakomodasi PPG untuk guru PAI melalui Kemdikbud, itu bisa menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkeadilan. 

Guru PAI bukan hanya sekedar pelengkap dalam struktur pendidikan, tetapi menjadi pilar penting yang harus mendapatkan perhatian setara dengan guru kelas. 

Dengan langkah ini, kita tidak hanya memperjuangkan nasib mereka, tetapi juga memajukan kualitas pendidikan agama dan umum di Indonesia.

Pengakuan dan perhatian yang sepadan terhadap guru PAI akan membawa dampak positif bagi pendidikan secara keseluruhan. Dengan memberikan mereka akses yang setara dalam pengembangan profesional dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama, juga memperkuat pondasi moral dan karakter generasi penerus bangsa.

Akhirul kalam, dengan demikian, guru PAI bisa menjalankan tugasnya dengan optimal, baik dalam mengajarkan maupun membentuk karakter siswa. Insya Allah.

Semoga bermanfaat..

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun