Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Debut Si Kecil di TK: Tiket Pertama ke Dunia Pendidikan

13 Agustus 2024   07:54 Diperbarui: 13 Agustus 2024   12:07 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapasitas kelas dengan jumlah siswa yang proporsional juga sangat penting. Kelas yang terlalu penuh dapat mengurangi perhatian guru terhadap setiap anak. Sedangkan kelas dengan jumlah siswa yang wajar memungkinkan interaksi yang lebih personal dan pengawasan yang lebih baik. Selaku orangtua, kami berdua memang sangat memastikan bahwa sekolah yang dipilih dapat memberikan perhatian individual yang cukup untuk setiap anak.

Serta yang paling penting adalah kesiapan anak untuk belajar dan pergi ke sekolah juga harus menjadi pertimbangan. Memaksa anak yang belum siap hanya akan menimbulkan stres dan ketidaknyamanan. Oleh karena itu, komunikasi yang baik dengan anak dan pemahaman terhadap kebutuhannya sangat penting dalam memilih TK yang tepat. 

Dengan demikian, masa belajar di TK dapat menjadi fondasi yang kuat untuk perjalanan pendidikan anak di tahap-tahap berikutnya.

Menemukan TK impian memilih sekolah terbaik untuk si buah hati. (Foto Akbar Pitopang)
Menemukan TK impian memilih sekolah terbaik untuk si buah hati. (Foto Akbar Pitopang)

Nikmati Masa TK Bersama Si Kecil Tanpa Terjebak Target Ambisi

Pada fase awal pendidikan di TK, sangat penting bagi orangtua untuk tidak terlalu keras dalam memaksa anak untuk belajar dan mencapai target-target yang telah direncanakan. Memahami situasi dan level kemampuan anak adalah kunci utama. 

Dengan demikian, model pembelajaran yang diterapkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik anak, sehingga mereka dapat belajar dengan baik tanpa merasa tertekan.

Penting untuk diingat bahwa masa TK adalah waktu bagi anak untuk belajar tapi tetap sambil bermain. Ini adalah cara alami bagi mereka untuk mengeksplorasi dunia dan memahami konsep-konsep dasar. 

Bermain di sini bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga tentang pembelajaran yang menyenangkan. Melalui permainan, anak-anak mengembangkan berbagai keterampilan, seperti motorik, kognitif, dan sosial yang akan menjadi dasar bagi pembelajaran formal di masa depan.

Proses bimbingan belajar bersama orangtua di rumah. (Foto Akbar Pitopang)
Proses bimbingan belajar bersama orangtua di rumah. (Foto Akbar Pitopang)

Orangtua sebaiknya tidak menetapkan target yang terlalu tinggi atau terlalu banyak tekanan pada anak. Setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda, dan memaksakan target yang tidak realistis hanya akan menimbulkan stres bagi anak dan orangtua itu sendiri. 

Sebaliknya, dengan memahami dan menghargai kemampuan anak, orangtua dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu anak mencapai potensinya dengan cara yang lebih alami dan menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun