Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Revitalisasi "Rumah Gadang" dalam Transformasi Desa Wisata di Sumatera Barat

24 Juli 2024   12:37 Diperbarui: 25 Juli 2024   12:14 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah gadang warisan yang masih dirawat yang ada di kampung saya. (Foto Akbar Pitopang)

Wisata kuliner ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menjadi bagian penting dalam memperkenalkan kekayaan budaya kuliner daerah kepada dunia.

Eksistensi desa wisata di Sumatera Barat diharapkan menjadi momentum kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di provinsi ini. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, pengembangan desa wisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, melestarikan budaya, dan menjaga kelestarian alam keanekaragaman hayati. 

"Menghidupkan" Potensi Rumah Gadang di Era Modern

Sumatera Barat tak bisa dipisahkan dari citra Rumah Gadang, sebuah bangunan tradisional yang memukau. Namun, kondisi sebagian besar Rumah Gadang saat ini memprihatinkan, jauh dari gambaran indah yang sering dipromosikan. Kerusakan dan penelantaran Rumah Gadang seolah menghapus jejak kejayaan masa lalu yang penuh nilai budaya dan sejarah peradaban.

Desa wisata menjadi solusi strategis untuk mengembalikan pamor Rumah Gadang. Dengan konsep "mambangkik batang tarandam" dapat ditafsirkan dengan membangkitkan potensi desa wisata di Sumatera Barat yang bisa menghidupkan kembali kejayaan Rumah Gadang. 

Melalui program ini, nilai-nilai yang terkandung dalam filosofi arsitektur Rumah Gadang dapat dieksplorasi dan dipromosikan secara luas.

Penampakan kawasan perkampungan Minang ala desa wisata Saribu Rumah Gadang. (Foto Akbar Pitopang)
Penampakan kawasan perkampungan Minang ala desa wisata Saribu Rumah Gadang. (Foto Akbar Pitopang)

Mengangkat Rumah Gadang sebagai komoditas utama dalam promosi pariwisata Sumatera Barat memiliki potensi besar. Dengan menjadikan Rumah Gadang sebagai fokus utama, desa wisata dapat menarik minat wisatawan yang ingin merasakan pengalaman budaya yang autentik.

Dukungan dalam bentuk restorasi, perawatan, dan promosi bersama akan memperkuat eksistensi Rumah Gadang sebagai warisan budaya yang tak ternilai. Selain itu, program edukasi mengenai pentingnya menjaga dan merawat Rumah Gadang juga perlu digalakkan untuk menumbuhkan kesadaran kolektif.

Desa wisata yang mengangkat tema Rumah Gadang dapat berfungsi sebagai pusat edukasi bagi masyarakat dan wisatawan. Edukasi ini akan memperkuat identitas budaya lokal dan membangun rasa bangga akan warisan moyang. Pun, nilai-nilai yang terkandung dalam Rumah Gadang dapat dipelajari dan diamalkan.

Kawasan Saribu Rumah Gadang tampak dari menara pandang. (Foto Akbar Pitopang)
Kawasan Saribu Rumah Gadang tampak dari menara pandang. (Foto Akbar Pitopang)

Pesona Desa Wisata Unggulan "Saribu Rumah Gadang" di Solok Selatan

Alhamdulillah, sudah ada desa wisata yang mengangkat citra Rumah Gadang. Seperti desa wisata Saribu Rumah Gadang (surga) di Kabupaten Solok Selatan, desa wisata Saribu Gonjong (sarugo) di Kabupaten Limapuluah Kota, Kampung Adat Balai Kaliki di Kota Payakumbuh, dan di daerah lain di Sumatera Barat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun