Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Dilema "Rayuan" Atasan, di Antara Mengajar dan Menjaga Profesionalisme Guru

26 Juli 2024   05:55 Diperbarui: 26 Juli 2024   14:09 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru harus fokus pada tugas-tugas yang benar-benar berdampak pada pembelajaran siswa, seperti merencanakan pelajaran dengan baik, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mengembangkan modul ajar yang menarik.

Bila semua itu sudah dilakukan maka tentunya bila ada tawaran tugas tambahan dari atasan, guru siap menerima tawaran tersebut dengan lapang hati.

**

Lebih kurang, seperti itulah fenomena rayuan maut ala Kepala Sekolah untuk tawaran tugas tambahan bagi guru, baik di sekolah maupun kadang-kadang hingga di luar jam sekolah.

Dengan mengutamakan mengajar dan tugas-tugas yang paling penting terlebih dahulu lalu menghindari gangguan yang tidak perlu, akhirnya guru dapat meningkatkan efektivitas kerja dan kesehatan mental. 

Bagi guru, dunia kerja di sekolah adalah cerminan dari dinamika kehidupan itu sendiri. Dengan segala tantangan dan peluang yang ada di dunia pendidikan, penting bagi setiap guru untuk terus mengembangkan diri, menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta selalu mencari cara untuk berkontribusi secara positif bagi pendidikan nasional. 

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun