Dalam hal ini, jika tidak diimbangi dengan manajemen waktu yang baik dan pengaturan skala prioritas maka bisa jadi justru akan berdampak negatif.Â
Guru yang terlalu banyak disibukkan oleh tugas-tugas di luar tugas mengajar, berisiko mengabaikan tugas utama mereka yaitu mendidik dan membimbing siswa.
Menjadi guru memang penuh tantangan dan terkadang harus siap dengan rayuan maut yang dilancarkan oleh atas maupun rekan sejawat atas permintaan mengerjakan tugas tambahan yang tak terduga.Â
Penting untuk selalu ingat bahwa tugas utama seorang guru adalah mendidik murid-muridnya dengan sepenuh hati. Jika ada tugas administrasi, itu yang relevan dan jelas tujuan dan peruntukannya.
Dengan menetapkan batasan yang tepat dan menempatkan diri secara baik dengan atasan dan rekan sejawat, seorang guru dapat menjaga profesionalisme. Serta tetap fokus pada tugas utamanya tanpa harus terbebani oleh tugas-tugas tambahan yang tidak relevan.
Cara dan Trik Guru Menyikapi Atasan Tawarkan Tugas Tambahan
Beban kerja yang berlebihan bisa menjadi tantangan besar bagi seorang guru, apalagi ketika tugas tambahan yang diberikan tidak sejalan dengan tanggung jawab utama sebagai pendidik.Â
Situasi ini tidak hanya berdampak pada kualitas pengajaran, tetapi juga pada kesejahteraan guru itu sendiri. Oleh karena itu, guru harus mampu mengelola dan menyikapi permintaan mengerjakan tugas tambahan dengan bijak dan cermat.
Untuk itu, ada beberapa trik khusus yang bisa dilakukan oleh seorang guru bila berada dalam situasi tersebut.
1. Tetap berada di lingkungan kerja yang positif dan suportif
Tidak semua tentang dunia kerja berujung pada cerita negatif. Ada banyak contoh dimana lingkungan kerja yang positif dan suportif berhasil menciptakan suasana kerja yang kondusif dan produktif.Â