Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pentingnya Literasi Digital Guna Melindungi Keamanan Data "Generasi Tua"

12 Juli 2024   09:48 Diperbarui: 13 Juli 2024   03:38 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi generasi muda bantu mengamankan akun generasi tua. (KOMPAS/HERYUNANTO)

Kita hidup di zaman di mana teknologi digital sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dengan kemudahan yang ditawarkan internet, banyak orang yang semakin tergantung pada teknologi ini untuk berbagai keperluan, mulai dari pekerjaan hingga hiburan. Namun, di balik segala manfaatnya, era digital juga membawa risiko baru, terutama terkait dengan resiko keamanan data. Data pribadi kini menjadi aset berharga yang harus dijaga dengan sangat hati-hati. Jika tidak, data tersebut bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan menimbulkan dampak buruk bagi kita di kemudian hari.

Seiring dengan semakin meluasnya penggunaan internet, literasi digital menjadi kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi oleh semua kalangan. Tidak hanya anak muda yang sering berselancar di dunia maya, tetapi juga kini generasi tua yang mulai aktif menggunakan media sosial dan platform digital lainnya.

Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga tentang memahami risiko dan cara melindungi diri dari ancaman di dunia maya. Sayangnya, banyak dari kita yang masih kurang paham mengenai pentingnya literasi digital dan melindungi data ini.

Salah satu ancaman terbesar adalah pencurian data pribadi. Data pribadi seperti nomor telepon, alamat email, dan bahkan informasi keuangan sering menjadi target empuk bagi para pelaku kejahatan siber.

Mereka bisa memanfaatkan data tersebut untuk berbagai tindakan ilegal, mulai dari penipuan hingga pencurian identitas.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi di internet.

Menggunakan kata sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak serta mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti verifikasi dua langkah adalah beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk melindungi data pribadi.

Tidak hanya pencurian data, tindakan yang mengancam privasi juga menjadi isu serius di era digital. Untuk menghindarinya, kita harus lebih selektif dalam memilih aplikasi yang diunduh dan situs web yang dikunjungi.

Selalu membaca kebijakan privasi dan pengaturan izin aplikasi sebelum menggunakannya adalah langkah bijak yang bisa kita ambil. Sayangnya pula, bahwa generasi tua tidak terlalu paham mengenai hal ini.

Generasi tua untuk melindungi diri di era digital dengan memahami risiko dan cara-cara untuk mengatasinya, agar bisa memanfaatkan teknologi dengan lebih aman dan bijak.

Mari bersama-sama meningkatkan literasi digital bagi generasi tua dan melindungi data pribadi mereka dari ancaman di dunia maya.

Mengawasi Generasi Tua di Media Sosial Cegah "Lost Control"

(ilustrasi Kompas.id)
(ilustrasi Kompas.id)

Generasi tua, yang umumnya kurang familiar dengan teknologi, seringkali menghadapi tantangan dalam mengoperasikan perangkat digital dan menjaga keamanan data pribadi.

Berbeda dengan generasi muda yang tumbuh bersama teknologi, generasi tua mungkin merasa canggung dan kesulitan dalam menavigasi dunia digital.

Padahal, di era ini, aktivitas digital bukan lagi pilihan melainkan kebutuhan. Kemampuan untuk mengoperasikan perangkat serta memahami cara melindungi data pribadi menjadi krusial untuk menghindari berbagai risiko keamanan siber.

Salah satu daya tarik utama bagi generasi tua dalam menggunakan internet adalah media sosial. Platform ini menawarkan kesempatan untuk terhubung dengan keluarga, teman lama maupun baru, dan komunitas yang lebih luas.

Aktivitas berselancar di media sosial pun menjadi sangat menarik, memberikan hiburan serta sarana komunikasi yang mudah dan cepat bagi generasi tua.

Namun, ketertarikan ini juga bisa menjadi bumerang jika tidak diiringi dengan pemahaman yang baik tentang keamanan digital.

Ada resiko pencurian data, penipuan online, penyebaran informasi palsu atau hoaks, serta eksploitasi informasi pribadi semakin besar jika tidak diantisipasi dengan tepat.

Penting bagi generasi tua untuk menyadari bahwa menjaga data pribadi bukanlah hal yang bisa diabaikan. Informasi seperti nomor telepon, alamat, dan detail keuangan harus dijaga ketat dan tidak sembarangan dibagikan di internet.

Kesadaran generasi tua akan bahaya phishing dan penipuan online juga harus ditingkatkan untuk mencegah potensi kerugian.

Edukasi dan peningkatan literasi digital bagi generasi tua menjadi tanggung jawab bersama. Dari pihak keluarga bersama komunitas, perlu berperan aktif dalam memberikan pemahaman yang memadai.

Perihal literasi digital bagi generasi tua bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga tentang kesadaran dan sikap yang bijak dalam menghadapi dunia digital.

Generasi tua harus diberdayakan untuk menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan waspada.

Mari bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya literasi digital, sehingga semua kalangan termasuk generasi tua, bisa berselancar di dunia digital dengan aman dan nyaman.

Cara Memberikan Literasi Digital bagi Generasi Tua

Ilustrasi generasi muda bantu mengamankan akun generasi tua. (KOMPAS/HERYUNANTO)
Ilustrasi generasi muda bantu mengamankan akun generasi tua. (KOMPAS/HERYUNANTO)

Di era digital yang semakin maju, penting bagi kita untuk mendukung generasi tua agar lebih terampil dalam menggunakan teknologi serta memahami pentingnya menjaga privasi dan keamanan data pribadi.

Namun, edukasi ini harus dilakukan dengan bijak dan penuh kehati-hatian, mengingat mereka memiliki ranah privasi tersendiri yang harus kita hormati.

Di sini, saya akan menjabarkan beberapa langkah yang dapat diambil oleh generasi muda untuk mendampingi orangtua mereka dalam melindungi data pribadi.

Pertama, membuka diskusi terbuka mengenai potensi bahaya yang dapat terjadi di media sosial. 

Banyak orangtua yang belum sepenuhnya menyadari risiko seperti pencurian identitas, penipuan, atau penyalahgunaan informasi pribadi. Atau yang kadang kerap dilakukan oleh orangtua kita adalah terlalu mudah "meneruskan" informasi ke grupnya tanpa filterisasi terlebih dahulu.

Dengan berdiskusi secara terbuka, kita bisa memberikan pemahaman yang lebih jelas dan membuat mereka lebih waspada terhadap ancaman tersebut.

Kedua, sangat penting untuk selalu meminta izin terlebih dahulu.

Saat membantu orangtua mengecek keamanan akun media sosial mereka. Ini bukan hanya soal etika, tetapi juga menunjukkan rasa hormat terhadap privasi. Melibatkan orangtua dalam setiap langkah pengecekan akan membuat mereka merasa lebih nyaman dan percaya bahwa kita bertindak demi kebaikan mereka.

Ketiga, sebelum mengambil tindakan drastis seperti pemblokiran akun atau perubahan pengaturan privasi

Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan orangtua sebagai pemilik akun. Kita harus memberi penjelasan mengenai alasan di balik tindakan tersebut agar dapat membantu mereka memahami pentingnya langkah-langkah tersebut. Transparansi dalam proses ini akan membuat generasi tua merasa lebih terlibat dan dihargai.

Memberikan edukasi tentang penggunaan teknologi dan privasi tidak hanya bermanfaat bagi keamanan data, tetapi juga dapat mempererat hubungan antara generasi muda dan tua. Antara anak dan orangtua misalnya.

Dengan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, kita menciptakan ikatan yang lebih kuat dan penuh pengertian.

Disamping itu, kita perlu melakukan pengecekan berkala terhadap akun media sosial orangtua. Menjaga dan memastikan akun tetap aman bukanlah pekerjaan satu kali lalu selesai, tetapi memerlukan pemantauan rutin.

Dengan begitu, kita dapat segera mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah sebelum menjadi ancaman serius.

Mengedukasi generasi tua tentang pentingnya menjaga privasi dan keamanan data pribadi bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat penting.

Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu para generasi tua merasa lebih percaya diri dan aman di dunia digital yang terus berkembang.

Mari kita bersama-sama menjaga keamanan data pribadi dengan bijak, etis dan penuh tanggung jawab yang harus kita terapkan dalam kehidupan digital kita sehari-hari.

Semoga bermanfaat..

*****

Salam berbagi dan Menginspirasi.

== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun