Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengurai Benang Kusut PPDB, Tantangan dan Solusi untuk Masa Depan Pendidikan

28 Juni 2024   09:50 Diperbarui: 29 Juni 2024   06:50 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa generasi penerus bangsa berintegritas. (Kompasiana/Mustopa)

Untuk mengatasi masalah ini, perlu ada kebijakan yang lebih tegas dan pengawasan yang lebih ketat. Mekanisme penerimaan siswa harus transparan dan bebas dari intervensi pihak luar. 

Selain itu, pemerintah perlu menambah jumlah SMP dan SMA/sederajat agar distribusi siswa dapat lebih merata dan mengurangi tekanan pada sekolah-sekolah favorit.

PPDB Online dan Verifikasi Data Meminimalisir Kecurangan

Pemanfaatan teknologi dalam proses PPDB adalah salah satu solusi inovatif yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Melalui PPDB online, sistem seleksi bisa dijalankan dengan lebih transparan dan efisien. 

Penggunaan teknologi canggih untuk verifikasi data memungkinkan pengecekan alamat dan identitas siswa dilakukan secara otomatis dan akurat, mengurangi peluang terjadinya kecurangan seperti pemalsuan data dan praktik titip KK.

Sistem verifikasi data yang canggih tidak hanya mengandalkan sekolah, tetapi juga melibatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Dengan kolaborasi ini, data dapat divalidasi langsung dari sumbernya, memastikan keaslian dokumen dan menghindari campur tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Praktik titip KK dan intervensi dari "orang dalam" pun bisa diminimalisir.

Teknologi juga memungkinkan pengawasan yang lebih baik terhadap seluruh tahapan PPDB. Dengan sistem yang terintegrasi, setiap langkah bisa dipantau secara real-time, dari pendaftaran hingga pengumuman hasil seleksi. 

Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa proses berjalan dengan jujur dan transparan. Keberadaan data yang tersimpan secara digital juga memudahkan audit dan pemeriksaan jika diperlukan.

Memang diperlukan edukasi teknologi kepada orangtua dan siswa yang menjadi kunci dalam suksesnya penerapan PPDB online. Sosialisasi dan pelatihan harus dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan semua pihak siap beradaptasi dengan perubahan ini.

Penggunaan teknologi juga harus didukung oleh regulasi yang jelas dan ketat. Pemerintah perlu menetapkan aturan main yang mengikat semua pihak, memastikan bahwa setiap langkah dalam proses PPDB dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Diperlukan sanksi atau hukuman tegas bagi pelanggar aturan atau bagi siapa pun yang mencoba merusak integritas sistem.

Harapan dan Komitmen Bersama demi Masa Depan Pendidikan

Ilustrasi siswa generasi penerus bangsa berintegritas. (Kompasiana/Mustopa)
Ilustrasi siswa generasi penerus bangsa berintegritas. (Kompasiana/Mustopa)

Untuk mewujudkan sistem pendidikan yang berkualitas dan berintegritas, diperlukan komitmen bersama dari semua pihak. Pemerintah, sekolah, orangtua, dan masyarakat harus bekerja sama memastikan bahwa proses PPDB dilakukan dengan cara-cara yang benar, adil, dan transparan. Dengan cara ini, kita bisa menciptakan lingkungan pendidikan yang benar-benar mendukung perkembangan positif peserta didik dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun