Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Untuk Guru, Pilih menjadi Content Creator atau Content Writer?

4 Juli 2024   06:19 Diperbarui: 4 Juli 2024   10:33 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru content writer sedang membuat tulisan. (Sumber gambar: Freepik.com)

Hal ini tidak hanya memperluas wawasan para guru sebagai pendidik, tetapi juga tulisan menjadi lebih kaya dan bermanfaat bagi pembaca.

Menulis adalah cara yang efektif untuk mempengaruhi perubahan. Dengan menyuarakan opini bermakna dan ide melalui tulisan, guru dapat berpartisipasi dalam diskusi publik dan mempengaruhi kebijakan baik yang berhubungan dengan pendidikan maupun kebijakan publik lainnya. 

Tulisan-tulisan yang berwawasan dan berbasis data bisa menjadi alat untuk mendorong perubahan positif dalam sistem pendidikan dan kehidupan di dunia ini.

Membandingkan kelebihan antara keduanya

Menjadi kreator dan menyebarkan manfaat dalam jangkauan luas. (KOMPAS/PRIYOMBODO)
Menjadi kreator dan menyebarkan manfaat dalam jangkauan luas. (KOMPAS/PRIYOMBODO)

Transformasi guru menjadi content creator adalah salah satu langkah revolusioner dalam dunia pendidikan. Dengan kreativitas dan inovasi, guru dapat membawa pendidikan ke era digital yang dinamis dan inklusif. 

Melalui konten yang edukatif dan inspiratif, guru tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi dan memberdayakan masyarakat luas. 

Masa depan pendidikan ada di tangan kita, dan dengan memanfaatkan teknologi dan atau platform digital secara bijak, kita bisa menciptakan dunia maya yang lebih baik. Konten-konten dari guru yang sifatnya positif tersebut dapat mengimbangi konten-konten yang asal posting yang (mungkin) membawa dampak negatif bagi netizen.

Sedangkan menjadi content writer adalah salah satu cara bagi guru untuk terus berkarya dan berkontribusi, tidak hanya bagi siswa mereka dan dunia pendidikan, tetapi juga bagi masyarakat luas. 

Di era digital seperti saat ini, tulisan guru memiliki kekuatan untuk menginspirasi, mendidik, dan membawa perubahan. 

Ayo kita tinggalkan jejak digital yang baik, yang mungkin bisa menjadi warisan berharga bagi anak keturunan serta bagi para generasi kini dan nanti.

Di dunia yang serba dinamis, para guru memiliki peluang yang lebih luas untuk berkarya di luar tugas pokok yakni mengajar dan mendidik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun