Konten-konten edukasi yang disajikan oleh para guru ini memudahkan pemahaman konsep-konsep kompleks yang sebelumnya sulit dijelaskan hanya dengan buku teks.Â
Dengan pendekatan visual dan interaktif, materi pelajaran berubah menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan.Â
Banyak video animasi hingga tutorial menjadikan pembelajaran lebih hidup dan menarik bagi para siswa dan followers di media sosial.
Selain menyampaikan materi pelajaran, banyak guru content creator yang memanfaatkan platform digital untuk menyuarakan pendapat dan memberikan masukan konstruktif. Mereka berbagi pandangan tentang kebijakan pendidikan, mengungkap tantangan di lapangan, dan memberikan solusi untuk perbaikan.Â
Cerita-cerita kehidupan sehari-hari guru juga seringkali diangkat, menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung profesi guru.
Dukungan dari pemerintah, khususnya Kemendikbud juga sepertinya cukup besar dalam mendorong guru menjadi content creator. Berbagai pelatihan, workshop, dan diskusi diadakan untuk membekali para guru dengan keterampilan yang diperlukan.Â
Kemendikbud bahkan mengundang guru-guru ini untuk berdiskusi langsung di kantor kementerian, menunjukkan betapa seriusnya perhatian pemerintah dalam mendukung inovasi pendidikan.
Era Kurikulum Merdeka saat ini semakin memotivasi guru untuk menciptakan konten edukasi sebagai bagian dalam proses pembelajaran berdiferensiasi. Dalam semangat Merdeka Belajar, guru didorong untuk mengeksplorasi berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.Â
Guru sebagai content creator juga berperan dalam membangun komunitas belajar yang lebih inklusif. Dengan membagikan konten secara online, mereka menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk mereka yang mungkin tidak memiliki akses ke pendidikan formal. Ini sejalan dengan visi pendidikan yang inklusif dan merata, dimana setiap orang memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Guru memilih menjadi Content Writer, apakah worth it?
Selain menjadi content creator yang berbagi ilmu melalui video, banyak guru yang juga merambah dunia penulisan sebagai content writer. Menariknya, budaya menulis di kalangan guru sebenarnya telah tumbuh dengan baik sejak lama.Â