Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Untuk Guru, Pilih menjadi Content Creator atau Content Writer?

4 Juli 2024   06:19 Diperbarui: 4 Juli 2024   10:33 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru membuat konten materi pelajaran dan pendidikan warganet. (sumber: Pexels.com) 

Konten-konten edukasi yang disajikan oleh para guru ini memudahkan pemahaman konsep-konsep kompleks yang sebelumnya sulit dijelaskan hanya dengan buku teks. 

Dengan pendekatan visual dan interaktif, materi pelajaran berubah menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan. 

Banyak video animasi hingga tutorial menjadikan pembelajaran lebih hidup dan menarik bagi para siswa dan followers di media sosial.

Selain menyampaikan materi pelajaran, banyak guru content creator yang memanfaatkan platform digital untuk menyuarakan pendapat dan memberikan masukan konstruktif. Mereka berbagi pandangan tentang kebijakan pendidikan, mengungkap tantangan di lapangan, dan memberikan solusi untuk perbaikan. 

Cerita-cerita kehidupan sehari-hari guru juga seringkali diangkat, menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung profesi guru.

Dukungan dari pemerintah, khususnya Kemendikbud juga sepertinya cukup besar dalam mendorong guru menjadi content creator. Berbagai pelatihan, workshop, dan diskusi diadakan untuk membekali para guru dengan keterampilan yang diperlukan. 

Kemendikbud bahkan mengundang guru-guru ini untuk berdiskusi langsung di kantor kementerian, menunjukkan betapa seriusnya perhatian pemerintah dalam mendukung inovasi pendidikan.

Era Kurikulum Merdeka saat ini semakin memotivasi guru untuk menciptakan konten edukasi sebagai bagian dalam proses pembelajaran berdiferensiasi. Dalam semangat Merdeka Belajar, guru didorong untuk mengeksplorasi berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. 

Guru sebagai content creator juga berperan dalam membangun komunitas belajar yang lebih inklusif. Dengan membagikan konten secara online, mereka menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk mereka yang mungkin tidak memiliki akses ke pendidikan formal. Ini sejalan dengan visi pendidikan yang inklusif dan merata, dimana setiap orang memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Guru memilih menjadi Content Writer, apakah worth it?

Ilustrasi guru content writer sedang membuat tulisan. (Sumber gambar: Freepik.com)
Ilustrasi guru content writer sedang membuat tulisan. (Sumber gambar: Freepik.com)

Selain menjadi content creator yang berbagi ilmu melalui video, banyak guru yang juga merambah dunia penulisan sebagai content writer. Menariknya, budaya menulis di kalangan guru sebenarnya telah tumbuh dengan baik sejak lama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun