Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Jangan Jadi Guru" dan "Jangan Jadi Dosen", Memangnya Kenapa?

14 Juni 2024   12:07 Diperbarui: 16 Juni 2024   14:50 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO)

Ilustrasi. (Sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO)
Ilustrasi. (Sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO)

Masa depan pendidik(an) Indonesia cerah

Pemerintah dalam suatu kesempatan telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan dosen, seperti peningkatan tunjangan dan atau program sertifikasi. Langkah-langkah ini merupakan awal yang baik dalam menghargai peran penting para tenaga pendidik. Namun, upaya tersebut masih dirasa belum cukup. 

Tantangan yang dihadapi para guru dan dosen begitu kompleks sehingga diperlukan langkah yang lebih konkret dan berkelanjutan untuk benar-benar memperbaiki kondisi ini. Salah satu contoh adalah reformasi birokrasi.

Peningkatan anggaran pendidikan sangat diperlukan. Anggaran yang lebih besar harus dialokasikan secara efektif. Dengan investasi yang tepat untuk pendidikan, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan merata di seluruh penjuru negeri.

Selain itu, diperlukan pula program pendukung kesejahteraan guru dan dosen yang bisa mencakup asuransi kesehatan yang komprehensif, bantuan perumahan, serta akses terhadap pelatihan dan pengembangan profesional secara berkelanjutan. 

Dukungan dari orangtua dan siswa/mahasiswa sangat diperlukan agar profesi ini seterusnya dihormati dan dihargai sebagaimana mestinya. Orangtua dapat berperan aktif memastikan anak-anak mereka menghormati para pendidik. Siswa harus bisa menunjukkan rasa hormat dan apresiasi terhadap guru dan dosen mereka.

Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, semangat untuk mendidik dan mencerdaskan bangsa akan terus terjaga. Guru dan dosen akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam proses belajar mengajar dan dunia pendidikan. 

Diharapkan kesadaran akan pentingnya peran guru dan dosen serta tantangan yang mereka hadapi semakin meningkat. Semoga tagar-tagar keprihatinan yang muncul di media sosial, menjadi pemicu bagi perubahan positif dalam dunia pendidikan kita. 

Pada gilirannya, hal ini akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara keseluruhan. Pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk menciptakan generasi penerus yang cerdas, kritis, dan kompeten dalam menghadapi tantangan global.

Semoga bermanfaat..

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun