Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Perempuan Agen Perubahan untuk Masa Depan Pembangunan Energi Berkelanjutan

9 Juni 2024   14:30 Diperbarui: 9 Juni 2024   14:35 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dukungan Oxfam bagi pemperdayaan perempuan di NTT. (via indonesia.oxfam.org) 

Dalam kehidupan sehari-hari, ibu-ibu di Indonesia memiliki berbagai cara kreatif untuk mengajarkan anak-anak mereka tentang pentingnya energi terbarukan. Salah satu contohnya adalah dengan memperhatikan penggunaan peralatan rumah tangga yang efisien energi. 

Tidak usah jauh-jauh, yang saya lihat dari sosok ibu saya sendiri misalnya, ibu mengajarkan anak-anaknya untuk selalu mematikan lampu ketika tidak digunakan, memanfaatkan sinar matahari sebagai penerangan alami pada siang hari, mengeringkan pakaian dengan panas matahari, dan menggunakan peralatan elektronik dengan bijak. 

Melalui tindakan sederhana ini, anak-anak belajar untuk menghargai dan menghemat energi. Pendidikan dasar secara informal ini merupakan fondasi penting untuk menciptakan kesadaran sejak dini mengenai keberlanjutan lingkungan.

Peran perempuan, terutama para ibu dalam mendidik generasi mendatang tentang pentingnya energi terbarukan tidak bisa diremehkan. Mereka adalah pilar utama yang membentuk kesadaran lingkungan sejak dini melalui pendidikan informal di rumah.

Dengan membekali anak-anak dengan pengetahuan tentang energi bersih, mereka dibentuk menjadi individu yang lebih bertanggung jawab dan sadar akan dampak lingkungan.

Peran pendidikan yang dimainkan oleh perempuan dalam keluarga ini berkontribusi besar terhadap perubahan perilaku dalam jangka panjang. Anak-anak yang tumbuh dengan pemahaman kuat tentang pentingnya energi terbarukan lebih mungkin untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan ketika mereka dewasa. 

Hal ini menciptakan efek berantai positif yang mendukung transisi energi adil berkelanjutan dalam masyarakat.

Ibu-ibu PKK dalam kegiatan pelestarian lingkungan hidup dan upaya energi hijau. (ANTARA FOTO/SISWOWIDODO)
Ibu-ibu PKK dalam kegiatan pelestarian lingkungan hidup dan upaya energi hijau. (ANTARA FOTO/SISWOWIDODO)

Pemberdayaan perempuan di komunitas tentang transisi energi

Tidak hanya di dalam rumah, peran perempuan juga terlihat dalam kearifan lokal masyarakat Indonesia yang sarat dengan nilai-nilai keberlanjutan. Di beberapa daerah, misalnya, ibu-ibu mengajarkan kearifan lokal ini menunjukkan bagaimana tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan untuk mencapai keberlanjutan lingkungan.

Peran perempuan dalam mengajarkan keberlanjutan energi juga tercermin dalam kegiatan komunitas seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). 

Ibu-ibu seringkali menjadi penggerak dalam program-program edukasi dan sosialisasi tentang energi terbarukan di tingkat lokal. Mereka dapat mengorganisir workshop atau seminar yang membahas cara-cara praktis menghemat energi, penggunaan energi terbarukan, dan pemanfaatan produk ramah lingkungan untuk mengurangi jejak karbon. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun