Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

PPDB dan Literasi Keuangan Lewat Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR)

10 Juli 2024   07:59 Diperbarui: 10 Juli 2024   12:30 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beri anak contoh bersikap bijak terhadap uang yang diberikan kepadanya. (Foto: Shutterstock)

Program satu rekening satu pelajar (Kejar) menjadi platform yang ideal bagi siswa untuk mulai menabung dan memahami pentingnya pengelolaan keuangan.

Pepatah "hemat pangkal kaya, boros pangkal miskin" mengajarkan bahwa menabung adalah cara efektif untuk menghindari kesulitan finansial. Dengan menabung, siswa belajar menunda keinginan belanja impulsif dan mengalokasikan uang mereka untuk kebutuhan yang lebih penting. 

Ini adalah bentuk pendidikan karakter yang membentuk pola pikir mereka terhadap uang dan pengelolaan keuangan yang bijaksana. Literasi keuangan seperti ini sangat penting diajarkan kepada anak didik untuk membangun fondasi keuangan yang kuat.

Pendidikan keuangan yang diterapkan melalui program Kejar juga melibatkan orang tua. Dengan dukungan dan contoh dari orang tua, siswa akan lebih termotivasi untuk menabung dan belajar mengelola uang mereka dengan bijak. Partisipasi orang tua dalam program ini menciptakan lingkungan yang mendukung untuk literasi keuangan yang bermanfaat bagi anak-anak.

Keberhasilan program ini akan menciptakan generasi yang lebih melek keuangan dan siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. Dengan memahami pentingnya menabung dan pengelolaan keuangan yang baik, siswa akan tumbuh menjadi individu yang lebih bertanggung jawab dan mandiri secara finansial. 

Ini adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.

Dengan demikian, menanamkan kebiasaan menabung melalui program Kejar adalah langkah strategis untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan siswa. Mengajarkan pepatah "hemat pangkal kaya, boros pangkal miskin" secara praktis melalui program ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya pengelolaan keuangan. 

Seturut dengan itu, bila anak kita mendapatkan informasi sekaligus menerapkan literasi keuangan tersebut, maka hal itu dapat mencegah judi (online) sejak dini.

Mari kita dukung program Kejar dan berkontribusi dalam menciptakan generasi muda yang cerdas secara finansial dan siap menghadapi masa depan dengan penuh percaya diri.

Uang tabungan anak bisa saja meringankan beban biaya untuk urusan sekolah. (KOMPAS/PETRUS RADITYA MAHENDRA YASA)
Uang tabungan anak bisa saja meringankan beban biaya untuk urusan sekolah. (KOMPAS/PETRUS RADITYA MAHENDRA YASA)

Meringankan beban pembiayaan urusan pendidikan

Di era yang semakin kompleks dengan banyaknya tanggungan finansial, menabung menjadi salah satu solusi yang efektif untuk meringankan beban biaya, terutama dalam hal pendidikan. Dengan menanamkan kebiasaan menabung pada siswa, akan memberikan manfaat konkret baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan adanya tabungan pelajar, beban biaya pendidikan dapat dikelola dengan lebih baik dan sistematis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun