Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Misi Makanan Bergizi Gratis: Kolaborasi untuk Anak-anak Sehat di Seluruh Negeri

3 Juni 2024   11:10 Diperbarui: 11 Juni 2024   07:41 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, baru-baru ini mengusulkan perubahan signifikan dalam program makan siang gratis menjadi makanan bergizi gratis untuk anak sekolah. Ide ini muncul dari kesadaran bahwa sebagian besar sekolah tidak fullday, sehingga program makan siang akan kurang efektif jika dijalankan lantaran di siang hari anak-anak sudah pulang ke rumah. 

Sebagai seorang guru SD, saya sepenuhnya mendukung koreksi program ini karena pentingnya memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang baik sejak pagi hari.

Sebelum program ini benar-benar dijalankan, kita perlu memberikan semacam masukan, pengalaman, atau bahkan mengkritisi bila perlu.

Karena dapat diprediksi bahwa program makanan bergizi gratis ini akan membawa segudang tantangan dan kendala-kendala teknis dalam pelaksanaannya. 

Agar program makan bergizi ini dapat terealisasi dan tepat sasaran, diperlukan perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan berbagai pihak terkait. 

Dengan menu yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak-anak di setiap daerah dan memanfaatkan potensi lokal, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi perkembangan dan kesehatan anak-anak Indonesia, serta mendukung UMKM atau pertumbuhan ekonomi lokal. 

Dengan langkah-langkah yang tepat, program ini dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan generasi penerus bangsa.

Tempat penitipan bekal makanan di salah satu sekolah di Pekanbaru. (foto Akbar Pitopang)
Tempat penitipan bekal makanan di salah satu sekolah di Pekanbaru. (foto Akbar Pitopang)

Pentingnya asupan makanan bergizi bagi anak didik

Program makan bergizi di sekolah dapat memainkan peran penting dalam menunjang kesehatan dan konsentrasi anak-anak selama jam belajar. Sebagai seorang guru SD, saya sering mendapati siswa yang tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Banyak dari mereka yang memilih untuk membeli makanan di kantin saat jam istirahat. 

Sayangnya, makanan yang dijual di kantin tidak semuanya sehat, bahkan berbahaya jika dikonsumsi terus-menerus. Karena banyak yang berupa makanan instan buatan pabrik yang mengandung zat-zat kimia berbahaya. 

Dalam masa pertumbuhan, sangat krusial sekali bagi anak-anak untuk mendapatkan asupan gizi yang memadai agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, baik secara fisik maupun mental.

Anak-anak yang tidak sarapan atau malah mengkonsumsi makanan yang tidak sehat cenderung mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan kurang aktif selama jam pelajaran. Ini tentu berdampak negatif pada proses belajar mereka. 

Gizi yang baik adalah fondasi penting untuk kesehatan otak dan kemampuan kognitif. Dengan program makan bergizi di sekolah, anak-anak dapat menerima asupan nutrisi yang mereka butuhkan untuk meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar mereka. 

Ini tidak hanya membantu siswa dalam jangka pendek, tetapi juga memberikan dampak positif jangka panjang bagi perkembangan mereka.

Disamping itu, penting bagi pemerintah untuk bekerja sama dengan ahli gizi dalam merancang menu yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak. Setiap individu memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, tergantung pada usia, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan mereka. 

Menu yang disusun harus bisa memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak, diantaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang seimbang. Dengan demikian, anak-anak dapat menerima nutrisi yang mereka butuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.

Itu satu hal yang menjadi alasan saya mendukung progran pemberian makanan bergizi gratis lantaran melihat fenomena siswa yang lebih suka tidak sarapan, serta lebih banyak konsumsi makanan yang dapat membahayakan kesehatan di kemudian hari.

(infografik: Andri/Kompas)
(infografik: Andri/Kompas)

Asa untuk Generasi Emas: menggali potensi lokal dalam Program Makanan Bergizi Gratis

Penggunaan bahan pangan lokal harus menjadi prioritas utama dalam program makan bergizi ini. Dengan memanfaatkan produk-produk lokal, program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak tetapi juga mendukung perekonomian daerah. 

Pemanfaatan bahan pangan lokal seperti sagu, porang, sorgum, dan kekayaan alam lainnya di berbagai daerah di Indonesia dapat memberikan solusi berkelanjutan yang menguntungkan banyak pihak. Dengan mengurangi ketergantungan pada impor, pemerintah dapat memastikan keberlanjutan program ini dalam jangka panjang, sekaligus mendukung kemandirian pangan nasional.

Memanfaatkan bahan pangan lokal dalam program ini juga memiliki dampak positif pada kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan melibatkan petani dan produsen lokal, program ini dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. 

Selain itu, keberhasilan program ini dapat mendorong peningkatan produksi pangan lokal, yang pada gilirannya dapat membuka lapangan kerja baru dan memperkuat perekonomian daerah. 

Ini adalah win-win solution yang memberikan manfaat bagi anak-anak sekolah, petani, produsen, dan masyarakat secara keseluruhan.

Ini juga merupakan kesempatan emas untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi lokal yang ada di suatu wilayah. Misalnya, sagu yang tidak hanya melimpah di Papua dan Maluku saja, porang yang mulai populer, serta sorgum yang bisa ditemukan di Nusa Tenggara dan Sulawesi. Kekayaan alam lainnya di setiap daerah juga dapat dimanfaatkan, menyesuaikan dengan keunikan dan potensi masing-masing. 

Selain mendukung perekonomian dan kemandirian pangan, penggunaan bahan pangan lokal juga dapat mengembangkan kecintaan generasi muda terhadap potensi dan kekayaan daerahnya. Ketika anak-anak diperkenalkan pada makanan yang berasal dari daerah mereka sendiri, siswa tidak hanya belajar tentang gizi tetapi juga tentang warisan gastronomi dan makanan khas. 

Maka, dari kekayaan alam Indonesia, untuk anak-anak Indonesia juga. Dengan pemanfaatan bahan pangan lokal, kita bisa memastikan bahwa anak-anak mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan, mendukung ekonomi lokal, dan membangun generasi yang bangga akan kekayaan daerahnya sendiri. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan menghasilkan banyak manfaat bagi bangsa dan negara.

(ilustrasi KOMPAS/HERYUNANTO )
(ilustrasi KOMPAS/HERYUNANTO )

Tantangan dan peluang Program Makanan Bergizi menjadi prioritas

Program makan bergizi di sekolah adalah langkah penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan belajar dengan optimal. Namun, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga pada edukasi mengenai pentingnya gizi dan keamanan pangan kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk siswa, orang tua, sekolah, dan masyarakat. 

Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan cara menjaga keamanan makanan dari tahap pengolahan hingga konsumsi.

Sosialisasi mengenai gizi dan keamanan pangan harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Pemerintah dapat bekerjasama dengan pihak terkait untuk menyelenggarakan kegiatan edukatif. 

Siswa perlu diajarkan tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, serta bagaimana memilih makanan yang aman dan sehat. 

Orang tua juga harus diberikan pengetahuan tentang cara menyiapkan makanan bergizi di rumah dan pentingnya memberikan contoh pola makan sehat kepada anak-anak mereka. Dengan demikian, edukasi gizi dapat diperoleh dari berbagai sisi, baik di sekolah maupun di rumah.

Sekolah dapat mengadakan program pembelajaran tentang gizi sebagai bagian dari kurikulum, sementara orang tua dan komunitas dapat dilibatkan dalam kegiatan edukatif yang diselenggarakan oleh sekolah atau lembaga terkait. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya makanan bergizi, seluruh pihak dapat berkontribusi secara aktif dalam mendukung program makan bergizi di sekolah.

(Sumber Gambar: Kompas.id, 29 Februari 2024)
(Sumber Gambar: Kompas.id, 29 Februari 2024)

Harapan dan optimis keberhasilan program makanan bergizi gratis

Program makan bergizi di sekolah diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan dan perkembangan anak-anak Indonesia. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan menghasilkan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif. 

Dukungan dan kerja sama dari semua pihak terkait sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program ini.

Dengan langkah-langkah yang tepat, program makan bergizi di sekolah dapat menjadi tonggak penting dalam pembangunan kesehatan, ekonomi, dan budaya Indonesia. 

Dukungan dari semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program ini, sehingga dapat terus memberikan manfaat bagi anak-anak dan masyarakat di seluruh Indonesia.

Dengan upaya bersama, kita dapat memastikan bahwa anak-anak mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk berkembang dengan sehat dan cerdas, serta membangun generasi masa depan yang lebih baik.

Bila program ini berhasil maka program ini bisa menjadi model keberhasilan yang layak dicontoh. Pemerintah, sekolah, orangtua, masyarakat dan seluruh pihak yang terlibat, harus bekerjasama untuk memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya. 

Memang agak diragukan, tapi setelah kita membahas manfaat dan tujuannya, tentu kita berharap program ini dilaksanakan dengan seadil-adilnya.

Semoga bermanfaat..

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun