Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Misi Makanan Bergizi Gratis: Kolaborasi untuk Anak-anak Sehat di Seluruh Negeri

3 Juni 2024   11:10 Diperbarui: 11 Juni 2024   07:41 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat penitipan bekal makanan di salah satu sekolah di Pekanbaru. (foto Akbar Pitopang)

Dalam masa pertumbuhan, sangat krusial sekali bagi anak-anak untuk mendapatkan asupan gizi yang memadai agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, baik secara fisik maupun mental.

Anak-anak yang tidak sarapan atau malah mengkonsumsi makanan yang tidak sehat cenderung mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan kurang aktif selama jam pelajaran. Ini tentu berdampak negatif pada proses belajar mereka. 

Gizi yang baik adalah fondasi penting untuk kesehatan otak dan kemampuan kognitif. Dengan program makan bergizi di sekolah, anak-anak dapat menerima asupan nutrisi yang mereka butuhkan untuk meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar mereka. 

Ini tidak hanya membantu siswa dalam jangka pendek, tetapi juga memberikan dampak positif jangka panjang bagi perkembangan mereka.

Disamping itu, penting bagi pemerintah untuk bekerja sama dengan ahli gizi dalam merancang menu yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak. Setiap individu memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, tergantung pada usia, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan mereka. 

Menu yang disusun harus bisa memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak, diantaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang seimbang. Dengan demikian, anak-anak dapat menerima nutrisi yang mereka butuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.

Itu satu hal yang menjadi alasan saya mendukung progran pemberian makanan bergizi gratis lantaran melihat fenomena siswa yang lebih suka tidak sarapan, serta lebih banyak konsumsi makanan yang dapat membahayakan kesehatan di kemudian hari.

(infografik: Andri/Kompas)
(infografik: Andri/Kompas)

Asa untuk Generasi Emas: menggali potensi lokal dalam Program Makanan Bergizi Gratis

Penggunaan bahan pangan lokal harus menjadi prioritas utama dalam program makan bergizi ini. Dengan memanfaatkan produk-produk lokal, program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak tetapi juga mendukung perekonomian daerah. 

Pemanfaatan bahan pangan lokal seperti sagu, porang, sorgum, dan kekayaan alam lainnya di berbagai daerah di Indonesia dapat memberikan solusi berkelanjutan yang menguntungkan banyak pihak. Dengan mengurangi ketergantungan pada impor, pemerintah dapat memastikan keberlanjutan program ini dalam jangka panjang, sekaligus mendukung kemandirian pangan nasional.

Memanfaatkan bahan pangan lokal dalam program ini juga memiliki dampak positif pada kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan melibatkan petani dan produsen lokal, program ini dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun