Rentetan peristiwa kecelakaan yang menimpa rombongan study tour dan kegiatan perpisahan sekolah telah memicu keprihatinan mendalam dari berbagai pihak. Ibarat sebuah kebijakan, terkadang diperlukan moratorium (penghentian sementara atau penundaan) untuk mengevaluasi dan memperbaiki segala aspek yang terkait.Â
Dalam konteks study tour, jika terlalu banyak masalah klasik dan PR yang harus dibenahi, kita harus menemukan formula yang tepat sebagai solusi keamanan dan jaminan keselamatan.
Penting untuk diingat bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Sikap yang harus diambil adalah proaktif mencari solusi terbaik dan melakukan terobosan agar kejadian serupa tidak terus terulang.Â
Tidak perlu mencari siapa yang paling bersalah atau menjadi kambing hitam atas semua kejadian buruk yang terjadi. Fokus utama adalah menjalankan kegiatan study tour sebagaimana mestinya dengan mengedepankan keselamatan dan keamanan.
Salah satu langkah penting adalah evaluasi menyeluruh yang harus dilakukan terhadap semua aspek yang terkait, mulai dari perencanaan, pengelolaan dana, pemilihan moda transportasi, hingga pelaksanaan di lapangan. Tujuan utama evaluasi ini adalah untuk mengidentifikasi kelemahan dan menemukan solusi konkret yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keselamatan.
Selanjutnya, perlu adanya peningkatan regulasi dan standar operasional prosedur (SOP) yang lebih ketat. Pemerintah bersama pihak sekolah harus menyusun pedoman yang jelas dan tegas mengenai pelaksanaan study tour.Â
Pedoman ini harus mencakup segala aspek, termasuk pemilihan transportasi yang aman, penyediaan asuransi perjalanan, edukasi tentang keselamatan, serta pengawasan yang lebih ketat.Â
Dengan adanya regulasi yang jelas, diharapkan semua pihak dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.
Lalu kemudian uji materi terhadap semua kebijakan dan prosedur baru juga harus dilakukan. Hasilnya akan menjadi dasar untuk menentukan apakah kegiatan study tour dapat dilanjutkan dengan format yang lebih aman dan terorganisir.Â
Jika semua syarat keselamatan dan keamanan terpenuhi, maka study tour dapat kembali dilaksanakan dengan lebih baik. Namun, jika masih ditemukan indikasi asal-asalan dalam perencanaan dan pelaksanaan, maka penundaan ini dapat diperpanjang hingga semua masalah terselesaikan.
Melalui langkah-langkah ini, diharapkan study tour dapat tetap menjadi bagian positif dari proses pendidikan yang memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, namun dengan jaminan keselamatan yang terjamin.Â