Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menavigasi Merdeka Belajar di Era Kolaborasi AI

2 Mei 2024   05:48 Diperbarui: 6 Mei 2024   02:29 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024 menyoroti tantangan dan kesempatan dalam sistem pendidikan kita dengan tema yang kuat: "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar." 

Di tengah guncangan dan perubahan yang terus-menerus, penting bagi kita untuk merefleksikan perjalanan pendidikan kita dan mengevaluasi langkah-langkah menuju perbaikan yang lebih baik.

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah ketidakmerataan akses terhadap pendidikan. Meskipun telah banyak kemajuan, masih ada yang terpinggirkan dan sulit untuk merasakan manfaat pendidikan. Inilah yang memicu ketidaksetaraan dalam kesempatan dan hasil pendidikan. 

Langkah-langkah konkret perlu dilakukan untuk menjangkau mereka yang terpinggirkan, termasuk upaya untuk meningkatkan aksesibilitas, termasuk pendidikan inklusif dan dukungan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Selain itu, penting juga untuk menyoroti kualitas pendidikan maupun pembelajaran yang disampaikan. Pendidikan harus memberikan bekal yang cukup bagi generasi masa depan untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. 

Ini membutuhkan kurikulum yang relevan, guru yang terlatih dengan baik, dan lingkungan belajar yang memadai. 

Tantangan seperti kurangnya sarana dan prasarana, serta kualitas guru yang bervariasi, harus diatasi dengan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan standar dan mutu pendidikan.

Peran teknologi dalam dunia pendidikan kita saat ini juga perlu diperhitungkan. Pandemi telah mengubah lanskap pendidikan dengan mempercepat adopsi teknologi dalam proses pembelajaran. Masih ada kesenjangan yang perlu diatasi agar semua siswa dapat merasakan manfaatnya. 

Selain itu, perlu ada pendekatan yang seimbang antara pembelajaran yang menerapkan aspek teknologi dengan tatap muka untuk memaksimalkan potensi dalam mendukung proses pembelajaran.

Tidak kalah pentingnya, adalah memperhatikan kesejahteraan dan keseimbangan mental siswa serta pendidik. 

Tuntutan yang meningkat, baik dari segi akademis maupun non-akademis, dapat menyebabkan stres, kelelahan maupun mempengaruhi kesehatan mental yang berdampak negatif pada proses belajar-mengajar. 

Oleh karena itu, penting bagi pejabat perumus kebijakan pendidikan untuk tetap memperhatikan kesejahteraan psikologi dan sosial siswa dan pendidik. Dengan menyediakan dukungan yang memadai dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung.

Dalam merayakan Hardiknas 2024 ini, mari bersatu untuk merenungkan perjalanan pendidikan kita, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, dan bersama-sama mencari solusi yang tepat. 

Dengan semangat "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar," mari kita wujudkan visi pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan memberdayakan bagi semua anak bangsa.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim meresmikan Kurikulum Merdeka jadi kurikulum nasional di Jakarta, Rabu (27/3/2024). (KOMPAS.com/Dian Ihsan)
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim meresmikan Kurikulum Merdeka jadi kurikulum nasional di Jakarta, Rabu (27/3/2024). (KOMPAS.com/Dian Ihsan)

Peresmian Kurikulum Merdeka jadi kurikulum nasional

Kurikulum Merdeka telah menjadi tonggak perubahan dalam transformasi sistem pendidikan di Indonesia. Kemudian paradoks yang sering muncul terkait pergantian kurikulum setiap pergantian kepemimpinan memang menjadi sorotan yang relevan. 

Namun, dengan adopsi Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional, semoga kita telah melangkah ke arah yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Sebagai seorang guru, saya secara langsung merasakan dampak positif dari Kurikulum Merdeka. Pendekatan yang menekankan pada pembelajaran berbasis keterampilan dan pengalaman memungkinkan guru untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis dan berorientasi pada siswa. 

Ini sejalan dengan semangat bahwa guru adalah pembelajar, yang senantiasa berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Selain itu, partisipasi aktif dari sekolah, pendidik, peserta didik, hingga wali murid dalam mengeksplorasi Kurikulum Merdeka menunjukkan adanya antusiasme dan komitmen untuk memajukan pendidikan di Indonesia. 

Berbagai pendekatan yang kreatif dan inovatif sedang diimplementasikan untuk memaksimalkan potensi kurikulum ini dalam membentuk generasi yang unggul dan mampu bersaing di era global.

Tentu, dalam mengembangkan Kurikulum Merdeka, perlu adanya kesinambungan dan peningkatan secara berkelanjutan. Menyempurnakan kurikulum ini berarti menyesuaikannya dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. 

Maka, hal ini berarti tidak perlu melakukan pergantian kurikulum secara gegabah. Sebaliknya, fokus pada penyempurnaan dan pengembangan berkelanjutan, dengan melibatkan stakeholder pendidikan secara luas untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya.

Dengan demikian, melalui pendekatan yang hati-hati dan berkelanjutan, Kurikulum Merdeka dapat terus menjadi instrumen yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Inilah yang akan memastikan bahwa pendidikan kita tetap relevan dan adaptif, sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan. 

Sebagai seorang guru yang berperan penting dalam proses pendidikan, peran guru dalam mengembangkan dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka menjadi semakin krusial dalam menciptakan generasi yang tangguh dan berkualitas.

Pemanfaatan aplikasi berbasis kecerdasan buatan/artificial intelligence/AI untuk proses belajar. (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)
Pemanfaatan aplikasi berbasis kecerdasan buatan/artificial intelligence/AI untuk proses belajar. (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Lanjutkan Merdeka Belajar di era AI

Pemanfaatan teknologi AI telah memasuki sudut-sudut ruang pendidikan kita, mempengaruhi paradigma pembelajaran, dan mengubah cara siswa dan guru berinteraksi dengan proses belajar-mengajar.

Tentu, penggunaan AI dalam pendidikan membawa potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keberagaman dalam pembelajaran. Fitur-fitur canggih AI dapat menjadi alat yang sangat berharga bagi siswa dan guru, mendorong kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran. 

Akhirnya semangat merdeka belajar bisa lebih terwujud, karena AI memberikan akses lebih luas kepada berbagai sumber daya dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu.

Penggunaan fitur AI dalam pendidikan seharusnya dijadikan sebagai alat yang dapat meningkatkan kreativitas dan efektivitas pembelajaran. Dengan AI, siswa dapat mengakses materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka secara lebih efisien. Hal ini juga memungkinkan guru untuk memberikan bimbingan yang lebih individual kepada setiap siswa, memaksimalkan potensi mereka dalam pembelajaran.

Namun, kita juga perlu memperhatikan bahwa penggunaan AI dalam pendidikan tidak menggantikan peran guru atau mengurangi interaksi peserta didik dalam pembelajaran.

Selain itu, transparansi dalam penggunaan AI juga menjadi kunci. Guru, siswa, dan orang tua perlu diberikan pemahaman yang cukup tentang bagaimana teknologi AI digunakan dalam pembelajaran, serta dampaknya terhadap proses pendidikan. 

Ini memungkinkan kita untuk secara kritis mengevaluasi dan berpartisipasi dalam pengembangan dan implementasi AI tersebut.

Dengan demikian, sambil memanfaatkan potensi yang ditawarkan oleh AI dalam meningkatkan pembelajaran, kita memastikan bahwa AI benar-benar menjadi alat yang memberdayakan dalam memajukan pendidikan, tanpa meninggalkan siapa pun di belakang.

Sebagai bagian dari komunitas pendidikan, kita harus bersedia terlibat dalam perubahan yang dihadirkan oleh AI, sambil tetap menghargai nilai-nilai dan prinsip-prinsip inti dari proses pendidikan yang telah terbentuk. 

Serta penggunaannya selalu berpihak pada kemajuan pendidikan yang berkelanjutan.

Mengenai dukungan untuk "bergerak bersama" 

Dukungan dari berbagai pihak sangat penting dalam memajukan dunia pendidikan, dan politisasi serta segelintir kepentingan tidak boleh menghalangi perkembangannya. 

Tema Hardiknas yang mengajak untuk "Bergerak Bersama" seharusnya menjadi panggilan bagi semua stakeholder dalam pendidikan dan diluar pendidikan untuk bekerja sama demi kemajuan pendidikan bangsa.

Kasus seperti penahanan alat belajar siswa tunanetra SLB di Jakarta oleh Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun merupakan contoh yang sangat memprihatinkan. Meskipun ada dalih "miscommunication".

Tindakan semacam itu tidak hanya menghambat proses pendidikan siswa tersebut, tetapi juga mencederai prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan. 

Pendidikan haruslah menjadi prioritas utama yang dilindungi dan didukung oleh semua pihak, tanpa terkecuali.

Peristiwa seperti ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa pentingnya menjaga keberlangsungan dan kepentingan belajar harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan dan tindakan yang diambil. 

Selain itu, pentingnya komunikasi yang efektif dan jelas antara berbagai instansi dan pihak terkait juga harus diperhatikan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat merugikan siswa, sekolah ataupun dunia pendidikan.

Slogan Hardiknas, "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar" bukan sekadar kata-kata kosong, tetapi merupakan komitmen untuk terus mengupayakan kemajuan pendidikan dengan melibatkan semua pihak secara aktif dan bertanggung jawab. 

Mari kita semua bersatu dalam semangat tersebut untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang penuh dukungan, inklusif, dan berdaya guna bagi semua anak bangsa.

Semoga bermanfaat..

Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024!

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun