Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menavigasi Merdeka Belajar di Era Kolaborasi AI

2 Mei 2024   05:48 Diperbarui: 6 Mei 2024   02:29 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim meresmikan Kurikulum Merdeka jadi kurikulum nasional di Jakarta, Rabu (27/3/2024). (KOMPAS.com/Dian Ihsan)

Maka, hal ini berarti tidak perlu melakukan pergantian kurikulum secara gegabah. Sebaliknya, fokus pada penyempurnaan dan pengembangan berkelanjutan, dengan melibatkan stakeholder pendidikan secara luas untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya.

Dengan demikian, melalui pendekatan yang hati-hati dan berkelanjutan, Kurikulum Merdeka dapat terus menjadi instrumen yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Inilah yang akan memastikan bahwa pendidikan kita tetap relevan dan adaptif, sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan. 

Sebagai seorang guru yang berperan penting dalam proses pendidikan, peran guru dalam mengembangkan dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka menjadi semakin krusial dalam menciptakan generasi yang tangguh dan berkualitas.

Pemanfaatan aplikasi berbasis kecerdasan buatan/artificial intelligence/AI untuk proses belajar. (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)
Pemanfaatan aplikasi berbasis kecerdasan buatan/artificial intelligence/AI untuk proses belajar. (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Lanjutkan Merdeka Belajar di era AI

Pemanfaatan teknologi AI telah memasuki sudut-sudut ruang pendidikan kita, mempengaruhi paradigma pembelajaran, dan mengubah cara siswa dan guru berinteraksi dengan proses belajar-mengajar.

Tentu, penggunaan AI dalam pendidikan membawa potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keberagaman dalam pembelajaran. Fitur-fitur canggih AI dapat menjadi alat yang sangat berharga bagi siswa dan guru, mendorong kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran. 

Akhirnya semangat merdeka belajar bisa lebih terwujud, karena AI memberikan akses lebih luas kepada berbagai sumber daya dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu.

Penggunaan fitur AI dalam pendidikan seharusnya dijadikan sebagai alat yang dapat meningkatkan kreativitas dan efektivitas pembelajaran. Dengan AI, siswa dapat mengakses materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka secara lebih efisien. Hal ini juga memungkinkan guru untuk memberikan bimbingan yang lebih individual kepada setiap siswa, memaksimalkan potensi mereka dalam pembelajaran.

Namun, kita juga perlu memperhatikan bahwa penggunaan AI dalam pendidikan tidak menggantikan peran guru atau mengurangi interaksi peserta didik dalam pembelajaran.

Selain itu, transparansi dalam penggunaan AI juga menjadi kunci. Guru, siswa, dan orang tua perlu diberikan pemahaman yang cukup tentang bagaimana teknologi AI digunakan dalam pembelajaran, serta dampaknya terhadap proses pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun