Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Mengurai Perdebatan Seputar "Kemiskinan" Kosakata Bahasa Indonesia

30 April 2024   12:52 Diperbarui: 30 April 2024   19:00 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan dan kampanye budaya literasi harus menjadi fokus utama dalam upaya memperkaya kosakata dan pemahaman bahasa. Ini melibatkan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas, dan individu, untuk mengembangkan minat dan kebiasaan membaca yang lebih baik.

Fenomena pelajaran bahasa asing di sekolah

Penting untuk diakui bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa nasional memegang peranan penting dalam identitas bangsa. Namun, dalam era globalisasi ini, penguasaan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris, juga menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan. 

Bahasa Inggris tidak hanya menjadi alat komunikasi yang penting dalam lingkup internasional, tetapi juga menjadi kunci akses terhadap berbagai sumber informasi, kesempatan pendidikan, dan karir yang lebih luas.

Dalam konteks ini, sekolah dihadapkan pada tantangan untuk menciptakan keseimbangan antara pembelajaran Bahasa Indonesia dan bahasa asing. 

Memperkuat penguasaan Bahasa Indonesia tidak hanya penting untuk memahami dan mempertahankan identitas lokal, tetapi juga untuk memfasilitasi komunikasi efektif dalam konteks nasional. 

Namun, sejalan dengan itu, penting juga untuk memberikan pembekalan yang memadai dalam bahasa asing, terutama Bahasa Inggris, agar siswa dapat bersaing secara global dan menghadapi tantangan di masa depan.

Tentu saja, ketika perhatian dan upaya pembelajaran terpecah antara Bahasa Indonesia dan bahasa asing, yang kemungkinan terjadi adalah siswa lebih fokus dan berusaha lebih keras dalam memperkaya kosakata dalam bahasa asing daripada dalam Bahasa Indonesia. 

Hal ini dapat menjadi salah satu alasan mengapa beberapa orang menganggap kosakata Bahasa Indonesia terlihat minim dalam perbandingan dengan bahasa asing.

Sumber gambar: Shutterstock via kompas.com
Sumber gambar: Shutterstock via kompas.com

Bahasa Indonesia yang tidak boleh dikerdilkan

Sebagai warga negara Indonesia, kita semua memiliki tanggung jawab untuk memelihara dan memperkaya warisan bahasa ini, sambil tetap menghargai dan mempromosikan keberagaman bahasa dan budaya yang menjadi kekayaan bangsa kita.

Dengan memperkuat budaya membaca dan literasi, kita dapat membantu memastikan bahwa generasi masa depan memiliki kemampuan yang kuat dalam menggunakan dan menghargai Bahasa Indonesia dengan sebaik-baiknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun