Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Mata Air Batang Tabik di Antara Ekowisata, Pertanian, dan Kehidupan

19 April 2024   20:28 Diperbarui: 20 April 2024   01:36 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon besar yang berada dekat dengan titik sumber mata air Batang Tabik. (foto atas dari KITLV tahun 1915 dan foto bawah saya ambil 19 April 2024) 

Beberapa waktu yang lalu, Kompasiana mengangkat Topik Pilihan tentang sumber mata air. Saya yang dibesarkan di daerah dengan limpahan sumber mata air juga ingin mengangkat kisahnya ke permukaan. Dan saat mudik dan libur lebaran ini menjadi kesempatan yang berharga sekali bagi saya.

Di balik hijaunya perbukitan tersembunyi sebuah keajaiban alam yang telah menjadi urat nadi kehidupan bagi masyarakat sekitarnya selama berabad-abad, ialah Batang Tabik. 

Terletak di Jorong Batang Tabik, Kenagarian Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Kabupaten 50 Kota, sumber mata air ini telah menarik perhatian tidak hanya sebagai tempat pemandian yang menawan, tetapi juga sebagai keajaiban alam yang penting bagi kehidupan.

Kisah Batang Tabik tidak hanya berawal dari zaman kolonial, tetapi juga terus mengalir dengan kekuatan yang tak tergoyahkan hingga saat ini. Meskipun telah melewati berbagai perubahan zaman, debit airnya tetap mengalir tanpa henti, bahkan di musim kemarau sekalipun. 

Hal ini menjadikan Batang Tabik sebagai tempat yang "diistimewakan" oleh masyarakat sekitar, yang mengandalkannya sebagai sumber kehidupan sehari-hari.

Gerbang yang dibangun sejak zaman kolonial. (foto Akbar Pitopang)
Gerbang yang dibangun sejak zaman kolonial. (foto Akbar Pitopang)

Bagi penduduk lokal, Batang Tabik bukan sekadar tempat untuk mandi atau bermain air. Lebih dari itu, sumber mata air ini telah menjadi bagian integral dari gaya hidup dan identitas budaya. 

Sejak kecil, anak-anak tumbuh dan berkembang di sekitar kawasan pemandian Batang Tabik, belajar menghargai dan menjaga keberadaan sumber air yang melimpah dari mata air tersebut.

Tidak mengherankan jika Batang Tabik hingga kini telah menjadi destinasi yang populer dan dikenal luas. Setiap tahun, ribuan pengunjung lokal, luar daerah maupun mancanegara memadati tempat ini untuk menikmati kesegaran mata air yang tiada tara dengan air yang sangat jernih. 

Batang Tabik adalah segalanya. Tidak hanya datang untuk berlibur, tetapi juga untuk merasakan kedekatan dengan alam serta kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.

Pesona Batang Tabik, destinasi wisata pemandian yang memikat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun