Pertanyaan yang muncul itu bukti mereka masih memiliki rasa peduli kepada diri kita. meski mereka bertanya misalnya tentang kapan nikah, itu tandanya mereka peduli karena tidak ingin melihat kita hidup masih jomblo dan tak terurus.Â
Apapun bentuk pertanyaannya, itu semua sebenarnya positif. Kita jangan cepat merasa tersinggung. Sebaliknya, jadikan itu sebagai motivasi dan ajang pembuktian diri.
Pandangan seperti itu bisa membantu mengubah perspektif kita terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul selama momen lebaran.Â
Terkadang, pertanyaan-pertanyaan tersebut memang diungkapkan dengan niat yang baik, sebagai bentuk perhatian dan kepedulian dari orang-orang terdekat kita.
Mereka mungkin bertanya tentang kapan nikah atau hal-hal lainnya karena mereka ingin melihat kita bahagia dan sukses dalam kehidupan pribadi kita.Â
Jadi, alih-alih merasa tersinggung atau terbebani, kita bisa melihatnya sebagai motivasi dan ajang untuk bangkit dan terus berjuang.
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu bisa menjadi pendorong untuk merenungkan kembali tujuan dan impian kita, serta mengambil langkah-langkah konkret untuk mencapainya.Â
Selayaknya, kita bisa merespons dengan positif dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan.
Jadi, mari kita jadikan momen lebaran sebagai waktu untuk menghargai hubungan kita dengan orang-orang terdekat, serta sebagai kesempatan untuk memotivasi diri sendiri untuk menjadi lebih baik lagi.Â
Dengan begitu, setiap pertanyaan yang muncul akan menjadi dorongan untuk terus berkembang dan meraih kebahagiaan yang hakiki. Insya Allah..
Semoga bermanfaat..