Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Buku Cerita Islami, Bacaan Si Kecil saat Ramadan

27 Maret 2024   13:44 Diperbarui: 27 Maret 2024   13:46 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menjalani bulan puasa, banyak dari kita fokus pada aspek spiritual dan refleksi diri. Namun, di bulan suci ini juga merupakan momentum untuk tetap memperkuat koneksi dengan dunia literasi dan buku bacaan. 

Meskipun jadwal mungkin lebih padat dan energi terkadang terbatas, saya tetap memprioritaskan kegiatan membaca buku sebagai bagian dari upaya untuk terus mengembangkan pengetahuan dan pemahaman. 

Namun, yang tak kalah penting adalah dedikasi dan konsistensi untuk mengajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan literasi dan  membaca buku sejak dini.

Memperkenalkan anak-anak pada kegiatan membaca sejak dini bukan hanya sekadar kebaikan yang terus dilakukan di sepanjang tahun, tetapi juga investasi jangka panjang dalam perkembangan anak. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan awal pada literasi dapat membentuk dasar yang kuat untuk kemampuan membaca dan menulis di masa depan. 

Anak-anak yang terbiasa membaca sejak usia dini cenderung memiliki kosakata yang lebih kaya, pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar mereka, dan kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi. 

Selain itu, membaca juga merangsang imajinasi, kreativitas, dan empati anak-anak. Juga membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang lebih berdaya dan berpengetahuan luas. 

Apalagi hal ini sangat penting untuk mendukung penerapan Kurikulum Merdeka yang diterapkan di Sekolah Dasar, dimana menekankan dan fokus pada kemampuan dasar literasi dan numerasi.

Karena mengajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan membaca sejak dini adalah langkah penting yang dapat membuka jalan menuju kesuksesan akademis dan pribadi mereka di masa depan.

Oleh sebab itu, saya mengambil strategi untuk memastikan si kecil terbiasa dengan buku dan literasi sejak usianya yang masih sangat dini seperti saat ini. 

Membacakan buku-buku untuk si kecil 

Membacakan buku-buku cerita kepada anak saat di rumah merupakan momen berharga yang membangun hubungan yang erat antara orang tua dan anak. 

Momen-momen ini adalah kesempatan langka untuk memasuki dunia imajinasi bersama, dan menciptakan kenangan tak terlupakan.

Ketika saya membacakan buku kepada si kecil, saya tidak hanya menjadi pembaca, tetapi juga pemandu petualangan yang membawa anak melintasi berbagai dunia imajinasi yang terlintas. 

Setiap halaman buku adalah pintu masuk ke petualangan baru, tempat kami bersama-sama menjelajahi keajaiban dan wawasan baru yang mengasyikkan.

Tidak hanya itu, kegiatan membacakan buku juga menjadi momen yang memupuk minat dan kecintaan terhadap membaca di dalam diri anak. 

Ketika anak terlibat dalam cerita yang menarik, tanpa sadar sebenarnya anak tengah terlibat dalam proses belajar yang menyenangkan. 

Anak belajar tentang nilai-nilai moral, mengasah keterampilan berpikir kritis, dan melatih konsentrasi mereka secara alami. 

Apalagi dengan adanya aturan transisi calistung dari PAUD ke SD, kemampuan awal yang sangat dibutuhkan adalah bagaimana anak bisa fokus. Jika berhasil maka anak akan lebih gampang dalam memahami materi calistung yang diajarkan. 

Seiring waktu, membaca buku mungkin akan menjadi suatu kegiatan yang dinanti-nanti dengan antusiasme setiap hari oleh anak bersama orangtua.

Jadi, dalam kesibukan kehidupan sehari-hari, jangan pernah menyepelekan pentingnya membacakan buku kepada anak. Karena tidak hanya membantu membangun fondasi literasi, tetapi juga menciptakan ikatan antara orang tua dan anak. 

Dan siapa yang tahu, mungkin di antara baris-baris cerita yang kita bacakan, tersembunyi benih-benih mimpi dan ambisi yang akan membimbing anak melangkah ke masa depan yang gemilang.

Mengajak si kecil ke perpustakaan saat bulan Ramadhan. (info dari Dinas Perpustakaan Provinsi Riau)
Mengajak si kecil ke perpustakaan saat bulan Ramadhan. (info dari Dinas Perpustakaan Provinsi Riau)

Petualangan literasi si kecil di perpustakaan

Selain membacakan buku di rumah, mengajak anak-anak ke perpustakaan setempat merupakan langkah penting dalam memperkuat keterampilan literasi anak. 

Di Perpustakaan, bukan hanya koleksi buku yang melimpah yang menunggu untuk dieksplorasi, tetapi juga atmosfer yang khusus diciptakan untuk mempromosikan kegiatan membaca untuk anak-anak. Seperti di ruang "Children Library" yang ada di Perpustakaan Daerah Soeman HS di Pekanbaru.

Ketika anak-anak menginjakkan kaki di perpustakaan, dengan suasana yang tenang dan teratur mendorong anak untuk menjelajahi rak-rak buku dengan rasa ingin tahu yang penuh semangat. 

Melihat berbagai judul dan genre yang beragam, anak diajak untuk memilih buku-buku yang menarik minat dan imajinasi mereka.

Perpustakaan adalah tempat dimana anak-anak dapat merasakan kegembiraan dan kepuasan membaca bersama dengan sesama pengunjung atau anak-anak yang lainnya. 

Saat anak melihat anak-anak seusianya terpesona oleh halaman-halaman buku yang mereka baca, maka motivasi si kecil untuk mengeksplorasi dunia literasi tumbuh lebih kuat.

Dengan membawa anak-anak ke perpustakaan secara teratur, saya yakin bahwa memberikan anak kesempatan untuk mengalami pengalaman literasi dan membuka pintu menuju pengetahuan yang luas dan memperkaya imajinasi anak. 

Apa saja bacaan untuk mengisi waktu Ramadan?

Melalui momen membacakan buku, saya melihat kesempatan yang berharga untuk memperkenalkan anak-anak pada keanekaragaman budaya dan pengalaman. Dengan memilih buku-buku dengan berbagai genre atau tema.

Selama bulan Ramadhan, bisa dieksplorasi cerita-cerita yang mengangkat nilai-nilai kebaikan dan kedermawanan. Dengan demikian, membaca buku menjadi sarana pembelajaran yang menggugah rasa ingin tahu dan kepekaan sosial anak.

Buku-buku pengetahuan agama memegang peran yang sangat penting dalam perjalanan literasi anak. Melalui cerita-cerita yang mengangkat nilai-nilai spiritual dan ajaran-ajaran agama, kita dapat menggali lebih dalam makna puasa dan praktik-praktik keagamaan lainnya. 

Dalam suasana Ramadhan, kita bisa merefleksikan dari buku-buku Islami. Cerita-cerita yang mengisahkan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya serta cerita para nabi menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran yang berharga sekali bagi anak-anak. 

Dari kisah-kisah ini, anak belajar tentang ketabahan, kebijaksanaan, dan kebaikan hati. Nilai-nilai yang penting dalam menjalani kehidupan. 

**
Dan dalam perjalanan ini, orangtua menjadi teman setia yang selalu mendukung dan mendorong si kecil untuk menjelajahi dunia literasi dan buku bacaan dengan keseriusan dan semangat.

Melalui konsistensi dalam membiasakan anak-anak dengan membaca buku sejak dini, saya berharap dapat membantu mereka membangun fondasi yang kuat dalam literasi. 

Saya yakin bahwa ini tidak hanya akan memberi keunggulan dalam proses pendidikan anak, tetapi juga membuka pintu menuju dunia pengetahuan dan imajinasi yang luas. 

Di bulan suci ini, mari kita jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk tidak hanya meningkatkan spiritualitas, tetapi juga untuk menguatkan komitmen kita terhadap pengembangan literasi dan pengetahuan agama generasi penerus.

Dengan demikian, buku-buku agama menguatkan ikatan kita dengan keyakinan agama. Juga memberikan fondasi moral yang kokoh bagi perkembangan karakter anak.

Semoga bermanfaat..

*****
Salam berbagi inspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun