Dengan mengelola anggaran secara bijaksana, kita dapat menghindari pemborosan dan mengalokasikan dana dengan lebih efisien dan terkontrol.
Dengan demikian, bulan Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang menahan atau menemukan keseimbangan dalam pengelolaan keuangan kita.Â
Melalui strategi finansial yang sehat dan berkelanjutan selama bulan suci ini. Semoga kita dapat mengambil manfaat maksimal dari bulan Ramadhan dan mencapai keberkahan dalam hidup kita.
Menyikapi tantangan tata kelola keuangan di setiap Ramadan
Selama bulan Ramadhan, bukan hanya kewajiban agama yang menjadi fokus, tetapi juga pentingnya membentuk kebiasaan keuangan yang bijaksana. Dalam 40 hari Ramadhan dan Lebaran, kita memiliki kesempatan untuk membentuk pola pikir dan kebiasaan baru terkait finansial.
Setiap Ramadhan tiba, topik terkait bagaimana mewujudkan tata kelola keuangan atau finansial sehat ini selalu dibahas. Tahun lalu pun, Program SamberTHR Kompasiana juga mengungkap masalah ini.
Mari kita simak kembali artikel sebelumnya: Panduan Mengatur Keuangan untuk Finansial Sehat saat Ramadan.
Nah, pentingnya memastikan bahwa keuangan kita terjaga dengan baik tidak hanya berhenti pada bulan Ramadhan, tetapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.Â
Salah satu kunci untuk mencapai ini adalah dengan mengadopsi prinsip mindfull finance, dimana kita mempertimbangkan setiap pengeluaran dengan cermat dan memastikan bahwa apa yang kita beli memiliki nilai yang sesuai.
Saat berbelanja, kita perlu mengevaluasi apakah barang yang kita inginkan benar-benar dibutuhkan, atau apakah barang serupa sudah tersedia di rumah.Â
Dengan memahami pentingnya mengendalikan keinginan dan mengutamakan prioritas finansial. Ramadan dapat menjadi momen yang bermakna tidak hanya secara spiritual, tetapi juga dalam membentuk kebiasaan keuangan yang sehat dan berkelanjutan.