Kabar tentang pengesahan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional memang menimbulkan beragam reaksi di kalangan guru. Tentu, perubahan kurikulum merupakan hal yang tidak bisa dianggap remeh, terutama bagi para pendidik selaku aktor utama yang memiliki tanggung jawab besar terhadap proses pembelajaran.Â
Sebagian merasa antusias menyambut perubahan ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki sistem pendidikan yang sudah ada, sementara sebagian lainnya merasa khawatir dengan potensi tantangan dan kendala yang mungkin muncul dalam implementasinya.
Pengumuman akan diresmikannya Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional telah menjadi berita hangat yang mengundang perbincangan di kalangan para pendidik.Â
Langkah ini diperkirakan akan mengubah lanskap pendidikan di seluruh jenjang, menempatkan Kurikulum Merdeka sebagai panduan utama dalam proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan.Â
Namun, di tengah kabar ini, banyak guru yang merasakan kebingungan dan kekhawatiran akan dampak implementasi kurikulum baru ini.
Sebagai guru, perasaan bingung tentu saja wajar. Kurikulum Merdeka diharapkan mampu memberikan ruang lebih besar bagi inovasi dalam pembelajaran, namun pada saat yang sama, kekhawatiran akan kesiapan infrastruktur pendidikan, ketersediaan sumber daya, dan pelatihan yang memadai bagi para pendidik masih menjadi perhatian utama.Â
Menyongsong perubahan ini, diperlukan koordinasi yang kuat antara pemerintah, Dinas Pendidikan, satuan pendidikan, dan stakeholder terkait untuk memastikan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka berjalan lancar dan efektif.
Para pendidik tentu saja menyambut setiap perubahan dengan hati terbuka, karena itulah yang bisa dilakukan. Demi mengikuti alur perubahan yang meningkatkan mutu pendidikan.Â
Namun, kekhawatiran guru timbul dari kurangnya pemahaman yang komprehensif tentang isi dan implementasi dari Kurikulum Merdeka ini. Sebuah kurikulum nasional akan mempengaruhi setiap aspek dalam proses belajar mengajar, tentu memerlukan pemahaman yang mendalam dan persiapan yang matang.Â
Tidak hanya itu, guru juga perlu memastikan bahwa kurikulum ini mampu menjangkau serta memenuhi kebutuhan dan potensi setiap siswa.